Mohon tunggu...
Wyndra
Wyndra Mohon Tunggu... Konsultan - Laki-laki

Profesional, penikmat film Warkop DKI & X-File.\r\nHORMATILAH KARYA TULIS MILIK ORANG. Tidak ada FB dan Twitter

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Birahi Industri Energi (Makin) Merambah Rimba Bumi Pertiwi (2-Selesai)

6 April 2010   10:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:57 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah utama dan polemik di negeri ini adalah moral hazard. Ya aparaturnya, ya masyarakatnya. Tanpa munculnya PP 24/2010 tersebut saja sudah begitu banyak kekisruhan melalui "exit clause" kebijakan bernama alih-fungsi hutan. Pemberitaan Kompas cetak yang menjadi headline mulai tanggal 25 hingga 27 Januari 2010 soal penambangan di Pulau Kalimantan, lalu saja membuat aparatur kehutanan, baik pusat maupun daerah, "luntang-pukang" dan "tunggang-langgang". Saling tunjuk. Bahkan Kompas cetak tanggal 27 Januari 2010 memuat berita utama berjudul "Gubernur Kaltim Bilang Malu".

Nah, apakah dahsyatnya bencana negeri ini akan terus disebabkan oleh dahsyatnya moral hazard aparatur dan masyaraktnya..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun