Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Maba Angakatan 2022, Berikut Tips Rantau di Luar Kota

25 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 7 Juli 2022   14:26 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mahasiswa saat belajar di kampus. (Foto: KOMPAS.com/ALBERTUS ADIT)

Tips Rantau di Luar Kota Bagi Maba Angkatan 2022. Hidup di tanah perantauan selaku mahasiswa warnanya saat ini telah jadi perihal yang sangat lumrah. 

Alasannya, di dunia perkuliahan mahasiswa tidak berasal dari satu wilayah yang sama, hendak namun sangat bermacam- macam dari bermacam penjuru wilayah. 

Mengambil opsi hidup selaku mahasiswa rantau pasti memerlukan strategi supaya bisa survive sepanjang merantau, paling utama mengenai gimana supaya bisa mengirit pengeluaran dengan pintar.

Perihal ini sangat butuh diduga, mengingat kepastian hidup di perantauan ditanggung individu, karena musibah semacam kehilangan duit, ataupun kelaparan, serta lain sebagainya dapat terjalin pada siapa saja. 

Kali ini, terdapat sebagian panduan biar dapat jadi mahasiswa rantau dengan hidup hemat tetapi senantiasa senang!

1. Merancang serta mengendalikan anggaran dengan membedakan antara kemauan serta kebutuhan

Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Perihal sangat utama kala hendak hidup di perantauan merupakan melaksanakan perhitungan terhadap pengeluaran dengan pendapatan. 

Ini jadi berarti karena seorang sanggup mengendalikan keuangan bila membuat rancangan sehingga tidak melebihi batasan kala membelanjakan duit. 

Di lain sisi, pengontrolan secara kontinu pula butuh dicoba supaya pengaturan keuangan dapat dicoba dengan tidak berubah- ubah serta bersinambung biar terbiasa.

Lalu gimana metode mengendalikan duit yang efisien? Terutama dari terdapatnya kontrol merupakan bisa membedakan antara kemauan serta kebutuhan. 

Yaah.. namanya pula manusia, terlebih mahasiswa yang dalam fase peralihan anak muda ke berusia. Banyak hal- hal yang menggoda iman kala masa kuliah datang, mulai dari membelanjakan duit buat membeli koleksi outfit dari brand ternama, hunting beberapa barang aesthetic check! 

Apalagi hingga membeli makanan serta minuman di coffee shop dengan harga yang lumayan fantastis buat penuhi konten, belum lagi jika terdapat diskon besar- besaran dari e- commerce ataupun di toko- toko kala momen- momen tertentu datang.

Belum tercantum jika telah berkedok self reward, ataupun melenyapkan stress alias self healing dengan berbelanja beberapa barang. 

For Your Information, sesekali kita boleh kok melaksanakannya, tetapi menumpuk benda di tempat rantau itu malah malah membuat kita jenuh loh, sebab ruang kamar terus menjadi kecil serta malah menambahkan pikiran. 

Jadi, pandai- pandai mengerem kebutuhan- kebutuhan sekunder tersier bila memanglah tidak betul- betul diperlukan ya!

Tanpa disadari kebiasaan pola hidup semacam itu pula malah jadi sumber pengeluaran terbanyak daripada kebutuhan pokok yang sesungguhnya. 

Ini terjalin sebab ketidakmampuan mengendalikan diri dalam membedakan mana yang jadi kemauan serta mana yang betul- betul kebutuhan. 

Hingga, mengawali buat memprioritaskan apa yang memanglah butuh buat dibeli, serta mengesampingkan ataupun menunda yang cuma semata- mata mau sangatlah dibutuhkan.

Bila telah dapat memilah, baru memperkirakan anggaran bulanan, buat duit pendapatan dalam sebulan terdapat berapa, serta pengeluarannya berapa buat dipakai membeli kebutuhan pokok, bila sisa dialihkan kemana, disisihkan sedekah, ataupun buat ditabung, investasi serta seterusnya. 

Seluruh pasti memiliki metode sempurna tertentu dalam memilah duit. Penulis sendiri mempraktikkan perihal ini dengan membuat list antara pengeluaran serta pendapatan sehingga lebih gampang dalam mengendalikan serta memantaunya.

2. Upayakan selesaikan sendiri selagi bisa

Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Sebagian mahasiswa pasti menggemari hal- hal yang praktis. Terkadang karena telah banyak jadwal semacam tugas yang dikejar deadline, ataupun aktivitas organisasi yang tidak terdapat habisnya.

Ataupun banyak aktivitas lain sampai sebab rasa malas yang tertanam membuat diri jadi enggan mengerjakan pekerjaan rumah semacam cuci, menyetrika, memasak, serta lain- lain.

Hidup mahasiswa rantau bukan cuma tentang menuntut ilmu di tanah orang, melainkan pula gimana kita belajar buat mandiri( tidak manja) serta dapat menuntaskan seluruh suatu dengan mengandalkan diri sendiri terlebih dulu. 

Diawali dari perihal terkecil semacam cuci pakaian sendiri daripada di laundry, memasak sendiri( minimun menanak nasi) biar dapat lebih murah, ataupun pula berupaya buat berkreasi membuat kemilan, minuman seduh sendiri daripada membeli di luar.

Bayangkan saja, bila diakumulasikan pengeluarannya dengan melaksanakan hal- hal di atas, kita dapat memencet pengeluaran lumayan banyak. 

Misalnya, harga cuci pakaian di laundry bila dihitung tiap kilonya 5. 000 rupiah, dalam seminggu saja kita telah menumpuk pakaian kurang lebih dapat menggapai 3 kilo, hingga duit yang kita keluarkan dapat menggapai 15. 000 rupiah.

Coba bila cuci sendiri, kita cuma perlu membeli deterjen cair/ bubuk, dengan harga 15. 000 kita telah dapat memperoleh kemasan 750 ml yang dapat dipakai buat cuci pakaian sepanjang 3 pekan hingga satu bulan! 

Bicara pengeluaran air serta listrik buat setrika, kebanyakan tempat kos pasti telah include pembayaran bulanan, kalaupun mengontrak, bila ditanggung bersama iurannya pasti senantiasa tidak sebesar pengeluaran laundry. Lagipula, cuci dengan tangan itu lebih bersih serta tidak mengganggu pakaian lho gengs! Sekaligus itung- itung berolahraga.

Begitu juga dengan makan. Sekali membeli makan, sangat tidak jatah yang mengenyangkan dengan menu ayam plus ramesan complete dengan minumnya kisaran 10. 000 hingga 15. 000 rupiah. 

Bila kita memasak nasi serta lauk sendiri, harga 12. 000 itu dapat dipakai buat 3 hingga 4 kali makan. See, lebih hemat mana? Jelas masak sendiri.

3. Manajemen waktu yang baik

Manajemen waktu ialah perihal yang sangat berarti untuk mahasiswa rantau. Terus menjadi pandai mengelolanya, hendak terus menjadi mempengaruhi pula terhadap produktivitas serta pengeluaran. 

Terkadang alasan mahasiswa buat lebih memilah jasa mencuci, jasa tukang masak (alias membeli makan cepat saji), sampai jasa tugas (joki) yakni sebab alasan tidak terdapat waktu (walaupun sesungguhnya itu cuma alasan padat jadwal berkedok malas).

Pola manajemen waktu yang baik sesungguhnya bisa dibangun dari Kerutinan tiap hari. Gimana kita menggunakan 24 jam dalam satu hari buat dapat optimal dalam melakukan kegiatan pasti tidaklah perihal yang gampang, paling utama konsistensinya. 

Terdapat banyak metode buat membiasakannya, salah satunya merupakan disiplin terhadap diri sendiri. Mengawali pagi dengan membuat rencana apa saja yang ingin dicoba pula jadi perihal yang berarti biar terencana serta tidak bimbang hendak mengerjakan apa di hari itu.

Ada pula penyelesaian pengerjaan banyak aktivitas dalam satu hari pula dapat dicoba dengan pelbagai berbagai strategi. Misalnya saja, bila cucian menumpuk, dapat dicicil satu kali mandi, cuci satu pakaian. 

Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Tugas menumpuk, dapat ditarget dengan mencicil satu tugas dalam satu hari saat sebelum tenggat deadline yang didetetapkan. 

Tidak pernah memasak makan pagi, dapat bangun lebih pagi supaya tidak terburu- buru melaksanakan aktivitas berikutnya, serta masih banyak tips- tips yang lain.

4. Pakai transportasi umum yang bisa dijangkau

Terkadang, kebanyakan orang hari ini lebih bahagia yang serba praktis serta gampang. Sementara itu, dengan bonus sedikit effort terdapat banyak perihal yang malah lebih menguntungkan. 

Misalnya saja Mengenai sarana umum yang ada semacam transportasi umum. Kerutinan orang Indonesia memanglah lebih menggemari bepergian memakai kendaraan individu daripada menggunakan transportasi umum, tidak heran bila jalanan senantiasa tidak terhindarkan dari fenomena kemacetan, sampai gampang habisnya stok bensin di pom.

Sementara itu, terdapat banyak sarana umum yang lebih murah serta instan kala hendak bepergian. Mulai dari angkot, bis, BRT/ trans, kereta api, kapal serta lain sebagainya. 

Apalagi sebagian kendaraan umum semacam angkot, serta BRT/ trans membagikan tarif lebih murah kepada pelajar/ mahasiswa, yang berkisar 1. 000 sampai 5. 000 rupiah yang sangat mahal. 

Sebagian kota semacam di Jogja, Semarang pula telah mulai meningkatkan trans kota dengan harga 1. 000 buat pelajar/ mahasiswa, serta 3. 500 buat umum.

5. Mencari pendapatan dengan melaksanakan part time/ freelance

Supaya sanggup survive di tanah rantau, mahasiswa pasti tidak cuma menambahkan pengeluaran, akan tetapi juga dapat menaikkan penghasilan. 

Perihal yang sangat sanggup dicoba seseorang mahasiswa yakni magang/ bekerja paruh waktu/ freelance. Metode ini teruji efisien karena tidak sangat menyita waktu banyak tanpa wajib mengusik perkuliahan maupun aktivitas yang lain.

Di sisi lain, berupaya bekerja pula jadi pengalaman baru serta pula bisa menaikkan pendapatan. Terus menjadi banyak jam terbang serta kaya hendak pengalaman, perihal ini pula bisa menolong kita dalam merintis karir semenjak jadi mahasiswa, sehingga kala lulus kita tidak mengawali dari nol dalam perkara mencari pekerjaan.

***

Tidak hanya 5 panduan yang penulis bagikan, sesungguhnya masih banyak cara-cara yang lain yang dapat dicoba, semacam menabung, berinvestasi, serta masih banyak yang lain. 

Tetapi seluruh kembali kepada orang, serta membiasakan banyak aktivitas dan kebutuhannya tiap- tiap, karena seluruh orang tidak bisa disamakan. Akan tetapi, satu hal yang terutama dari kesemuanya, merantau di sisi jadi tempat menggali ilmu, dapat dikatakan pula merupakan kesempatan buat bertirakat. 

Tirakat buat belajar hidup simpel yang berkecukupan serta bawa kebahagiaan (tidak berlebih-lebihan), karena senang tidak hendak bisa diraih cuma dengan kemewahan serta kemapanan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun