Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bekerjalah untuk Dunia Seakan Hidup Kekal

20 Juni 2022   16:34 Diperbarui: 20 Juni 2022   16:40 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat motif yang jadi landasan kenapa manusia cenderung mempunyai cita-cita yang berbentuk profesi. Salah satunya, misal kita mau jadi dokter sebab asumsi kalau seseorang dokter mempunyai kesejahteraan ekonomi yang baik. Terdapat pula kita berkeinginan jadi seseorang polisi sebab dipatuhi serta dihormati oleh warga. Mudah-mudahan kita bukan tercantum kalangan yang semacam itu.

Bila yang kita harapkan merupakan kesejahteraan ekonomi ataupun kepatuhan serta penghormatan warga, hingga yang sesungguhnya kita ingin tidaklah jadi seseorang dokter maupun polisi. Karena kita dapat memperoleh kesejahteraan ekonomi, misalnya, lewat ikatan dagang. Terlebih derajat di mata sesama makhluk yang dapat didapat dari bermacam berbagai pekerjaan.

Kesejahteraan ekonomi serta penghormatan warga merupakan naluri hewani yang terdapat dalam diri kita. Semacam yang kita tahu, manusia merupakan anggota kekerabatan dari kerajaan besar hewan pula. Selaku kerabat jauh, manusia serta hewan merupakan makhluk ciptaan Allah Swt. yang mempunyai banyak persamaan. Kita bersama bernafas, makan buat bertahan hidup, bergerak berpindah tempat, serta penuhi kebutuhan biologis kita.

"Yang membedakan manusia dengan hewan-hewan lain ialah kemampuan dalam berpikir rasional serta hati yang mempunyai emosi perasaan."

Dalam hidupnya, hewan cuma penuhi kebutuhan biologisnya buat makan, tidur, serta senggama. Merupakan perihal yang memalukan bila sepanjang hidup di dunia kita cuma melaksanakan hal-hal yang sama dengan mereka.

Kita menzalimi diri kita sendiri sebab menempatkan kedudukan kita sebagai manusia di tempat kedudukan hewan yang tidak berakal pikiran dan berhati nurani. Maka sudah seharusnya kita menggunakan akal pikiran dan hati nurani kita untuk kebaikan untuk mewujudkan rasa syukur kita tercipta sebagai manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun