Tingkatkan Produktivitas Jadi Peluang Naikkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Tahun 2030 Indonesia diprediksi hendak menggapai puncak bonus demografi. Momentum tersebut pasti mestinya dihadapi dengan persiapan yang matang. Menurut saya, tema yang diusung oleh tim kompasiana tentang jangan tua sebelum kaya memang cukup relevan. Pasalnya, hal tersebut menjadi cacatan penting bagi bangsa ini untuk menyongsong bonus demografi mendatang.
Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lintang Ronggowulan, S. Pd., M. Pd. berkata, keadaan bonus demografi diperuntukkan kala jumlah warga umur produktif (15- 64 tahun) lebih mendominasi dibanding warga berumur non-produktif.
Sesuai taksiran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia hendak mempunyai jumlah penduduk dengan umur produktif menggapai 64% dari total penduduk Indonesia.
Lintang berkata, bonus demografi ini bisa membagikan akibat positif ataupun negatif. Bergantung gimana upaya pemerintah serta warga dalam menyongsong kedatangan puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang.
Bonus demografi merupakan tantangan yang wajib dapat dijawab. Sebab bonus demografi bisa jadi suatu bencana demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik serta matang.
Bonus demografi pula berarti tantangan hendak persaingan kerja terus menjadi terbuka serta keras.
Umur produktif yang mendominasi, sehingga butuh berbanding lurus dengan terbuka lebarnya lapangan pekerjaan. Apabila ketersediaan lapangan pekerjaan sedikit, hingga bisa diprediksi menyebabkan tingginya angka pengangguran. Inilah pangkal dari kemunculan bencana demografi.
Tingginya angka pengangguran yang tidak teratasi ini diperkirakan hendak bendampak secara berkepanjangan. Di mana akibat tersebut bisa menyebabkan aging population yang berdampak pula pada tingginya angka harapan hidup di umur lanjut usia. Pula berpotensi tingkatkan angka kemiskinan serta bisa memunculkan motivasi buat melaksanakan tindak kejahatan.
Dengan demikian, butuh diawali dari saat ini persiapan menyongsong puncak bonus demografi.
Kedudukan kita selaku mahasiswa pasti wajib tetap tingkatkan mutu diri. Jadi mahasiswa yang bermutu hendak bawa posisi mahasiswa jadi warga yang kreatif serta sanggup memanajemen dan membongkar masalah yang ada, baik lingkup masalah individu ataupun sosial.
Berikutnya membekali diri dengan ilmu kewirausahawan supaya siap mengalami puncak bonus demografi di tahun 2030.
Kala dapat menanggapi tantangan dari bonus demografi, secara tidak langsung sanggup tingkatkan produktivitas yang jadi kesempatan menaikkan kesejahteraan warga Indonesia. Hingga, pemerintah serta warga butuh bergandengan tangan dan berupaya keras demi menyambut puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H