Pelajaran ketiga, memiliki uang/tabungan yang cukup di hari tua tentu banyak sekali manfaat dan hikmahnya. Diantaranya, menikmati hari tua akan lebih nyaman atau beban hari tua lebih sedikit sehingga bisa enjoy di masa tua. Namun konsep kaya raya dalam 1 hari tanpa perlu bekerja adalah bualan kawan-kawan. Halu..
Sudah menjadi sunatullah, ketika usia manusia menginjak lansia semuanya serba menurun. Aktivitas, kekuatan fisik, daya pikir, semangat, penghasilan, dll umumnya menurun, dan ini lumrah. Ada banyak pakar menyarankan meskipun semua serba menurun, diusahakan "semangat" lansia tetap tinggi.
Ketika semangat masih tinggi, didukung keuangan/tabungan yang cukup, tentu lebih bagus. Selain ketiga hikmah di atas, hikmah lain "kaya di hari tua" adalah tidak akan merepotkan orang lain, minimal dari segi keuangan. Bahkan, kalaupun merepotkan, kerepotan orang lain bisa dibayar dengan gaji.
Ya, setidaknya dengan tabungan yang cukup seorang lansia masih mampu menggaji pembantu. Karena tidak bisa dipungkiri, keterbatasan yang dimiliki lansia biasanya membutuhkan seseorang yang bisa melayani dirinya untuk memenuhi kebutuhannya.
Hikmah berikutnya, dan ini juga penting, ketika sudah lansia punya banyak tabungan/kekayaan, lantas umurnya habis mendahului kekayaannya, maka sisa kekayaannya bisa diwariskan. Diwariskan untuk anak pun merupakan sesuatu ibadah.
Sebagaimana Firman Allah: "Dan hendaklah takut (kepada Allah) jika kalian meninggalkan anakanak yang lemah (kesejahteraannya), maka bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan benar" (QS. An-Nisa: 9).
Ayat ini merupakan "warning" agar kita berusaha menyiapkan "bekal" untuk anak-anak kita sehingga mereka mempunyai kekuatan atau mempunyai nasib dan masa depan yang baik, dan menyiapkan masa depan tentunya membutuhkan biaya. Tidak ada kaya raya dalam 1 hari tanpa perlu bekerja. Anak harus diarahkan untuk giat bekerja.
Jika semua anaknya berhasil dan tidak mau mengambil harta warisan orang tua, maka harta tersebut dapat diwariskan untuk kepentingan umat manusia lainnya, yang Insya Allah pahala jariahnya akan terus mengalir dan bisa menyelematkan siempunya harta di akhirat.
Namun demikian, selain kaya harta, yang juga lebih penting dan bisa diupayakan oleh siapapun menjelang hari tuanya, adalah memperkaya hati. Dengan hati yang kaya insya Allah membuahkan amal baik yang bermanfaat untuk sesama. "Khoirun nas anfa'uhum linnaas," hadits ini berarti "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia (lain)". Wallahu a'lam.(*)
Tags: bonus demografi, tua, kaya raya, bonus demografi adalah, jaminan hari tua.