Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Celotehan tentang Golput di Antara Sepasang Kekasih

4 Februari 2019   13:02 Diperbarui: 4 Februari 2019   13:24 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cholim: Salam Awass. Jangan sampai golput!

Dhanurendra: Memilih itu hak, beb... Bukan kewajiban.! Wkwkwkwk. Jadi Golput bukanlah suatu bentuk pidana.

Cholim: "Iya memang hak.. ndk UU ne pemilu yo wess dijelasne. Tpi memilih kui ya tnggung jwab e awak.e. bisa jadi faktor penentune kan qta. sbagai warga Indonesia. Mau diarahkan kmna bngsa Indonesia ini kedepan.e trgantung awak.e. Iyoo bener. Iku hak masing". Tapii Tindakan provokasi wong liyo kon golput kui iso" dipidana luww yaa.. tiatiii

Dhanurendra: Haha..  Lagek ngerti iki aku, lak provokasi golput iso dipidana! Wkwkwkwk Kok gagal paham aku. Logikane pye wi, beb?

Cholim: Yo iso too.. wong provokasine berupa tindakan pemaksaan/Kekerasan ogh. Konangan polisi yo isoo" mbliyut

Dhanurendra: Provokasi tidak sama dengan pemaksaan/kekerasan, boss..

Cholim: Kq isooo? Wong provokasi ki ajakan ogh

Dhanurendra: Pemaksaan dan kekerasan itu konotasinya negatif. Sebab bisa berpotensi adu fisik. Kalau provokasi hanya sebatas ajakan berupa kata-kata. Itu pun tidak selalu goal ke tujuan provokasinya.

Cholim: He'eh wess

Dhanurendra: Bahkan pemaksaan/kekerasan (provokasi) untuk memilih Paslon tertentu dan menolak paslon lain malah itu yang pidana.

Cholim: Betull.. nk mbahas pidana pemilu yo uakeh boss. Gk kui tog Wess lag mbahass politik gk enek ntek.e kingko

Dhanurendra: Siap, bebeb Panwas. Haha

Dokpri
Dokpri
******

Chat di atas adalah percakapan singkatku dengan seorang kawan di luar kota, tepatnya pada tanggal 13 Januari 2019 lalu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun