Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pantang Menyerah dan Pantang Berputus Asa!

5 November 2018   03:18 Diperbarui: 26 November 2018   01:14 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua kader IPNU yang bersamaku ini datang ke Malang untuk mengatakan satu hal: "maaf".

Tentu saja ku maafkan. Malah aku udah selesai memaafkan sebelum dia minta maaf. Dia tidak salah. Dia tidak perlu disalahkan. Itu semua adalah proses pembelajaran yang memang harus dilewati dan dirasakan.

Semua sudah selesai. Kini sudah tidak layak, tidak pantas, dan tidak etis membicarakan kesalahan atau konflik di masa lalu. Kini saatnya membicarakan begaimana menata masa depan agar bisa lebih baik lagi. Atau setidaknya bisa berjalan baik.

Untuk Pak Wa Saifudin dan Bu Wa Eka, aku di Malang siap menerima tugas apa pun. Asal tugas itu masih dalam kapasitas kemampuanku. Anggap saja aku Anbu dan kalian adalah Hokage. Atau aku anggota BIN dan kalian adalah Presiden. Kalian berhak memerintahkanku apa saja. Dan aku wajib menjawab "siap", dalam situasi dan kondisi apa pun.

Dok. Pri | Depan Pasca Sarjana UNMER
Dok. Pri | Depan Pasca Sarjana UNMER
Sebagai kader militan, aku harus pantang menyerah dan pantang berputus asa, dan pantang meninggalkan IPNU (khususnya PAC Ngronggot) jika mendapat tugas dari pimpinan organisasi. Ketidaksetiaan terhadap pimpinan organisasi adalah suatu bentuk penghianatan terhadap pimpinan organisasi, dan kelak akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT, karena telah melanggar komitmen yang telah disepakati.

Salam semangat untuk Pak Wa dan Bu Wa...
Dan untuk kader-kader seperjuangan, mari kita dukung dan kita sukseskan kepengurusan saat ini. Apa pun yang terjadi jangan sampai ada perpecahan yang berlarut-larut, apa lagi lebih dari 3 hari. Dan kalau bisa, jangan sampai ada benih perpecahan sedikit pun.

Salam 3b.!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun