MALANG. Tulisan ini sekedar cacatan. Suatu tulisan yang sangat tidak penting untuk dibaca oleh siapa pun. Bahkan oleh diriku sendiri. Tulisan ini hanya sekedar ingatan yang saya tuangkan dalam tulisan. Biar tidak menuh-menuhi memori. Setelah kutulis, tak perlu lagi ku ingat.
Beginilah catatanku kumulai: Tak nyangka ternyata kami dapat daging segitu banyaknya. Memang orang kita banyak sih. Namanya aja organisasi (PMII). Dan semua doyan makan. Hahaha..
Hari raya idul adha membawa keberkahan tersendiri bagi semua umat muslim, terutama bagi kami: para anak rantau. Betapa tidak, selama setahun kami dapat dipastikan tidak pernah beli daging, sebab saking dangkalnya saku kami.
Idul adha membuat kami lebih pandai bersyukur, sebab kami dapat ikut menikmati daging qurban. Walau belum dalam keadaan matang, tapi masak daging juga merupakan kenikmatan tersendiri buat kami.
Laki-laki secara umum memang tidak pandai memasak. Apa lagi mengolah daging. Paling-paling hanya bisa bakar sate. Bumbunya pun seadanya dan setahunya. Fokus utamanya: yang penting matang. Haha.
Alhamdulillah kami dapat daging sebanyak 7 kresek. Tiga dari Komisariat, dua lagi dari Cabang (diambilkan angkatan 2015), dua terakhir dari Pondok Gasek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H