Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rekan Wiryo dan Aswaja

11 Agustus 2017   17:33 Diperbarui: 26 November 2018   01:23 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh, mereka masih di rumah Mbok Narmi." jawab Wiryo.

"Ada acara apa? Udah jam 9 malam, lo."

"Tahlilan, Mas. Tahlilan 1000 hari meninggalnya Pak De Samidi."

"Waduh."

"Ada apa, Mas?" tanya Wiryo, "kenapa, kok, bilang waduh?" tanyanya lagi.

Hening.

"Dek, tahlilan itu haram," jawab Mulwa, "Rasulullah tidak pernah tahlilan, apa lagi selamatan 1000'an dan semacamnya. Itu semua bid'ah, Dek! Semua yang bid'ah itu sesat dan yang melakukannya terancam masuk neraka!" lanjutnya panjang lebar.

Di waktu bersamaan, ternyata Pak Torjo ada di belakang Mulwa. Dia shok mendengar apa yang diucapkan oleh Mulwa, hingga pingsan seketika. Syukur jatuhnya tepat di atas sofa. Lantas Ibu Nurila, isteri Pak Torjo, langsung marah-marah kepada Mulwa. Namun, itu tidak lama. Dia langsung istighfar dan ambil air wudhu, kemudian sholat. Dia berdoa agar anak-anaknya diberi perlindungan, ditunjukkan jalan yang lurus, dan jadi anak yang sholeh.

Sementara itu, Mulwa hanya diam. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia memutuskan untuk tidur. Demikian juga dengan Wiryo, dia lebih bingung lagi. Kemarin bapak menyuruhku meniru Mas Mulwa agar menjadi anak yang pandai supaya tidak terjerumus aliran sesat,pikir Wiryo, ternyata yang pandai pun juga bisa tersesat, lanjutnya.

*****

Keesokan harinya, Pak Torjo datang ke rumah Kiai Faqih dan menyeritakan tentang anak pertamanya. Kiai Faqih tidak kaget, sebab beliau sudah sering menangani hal semacam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun