Mohon tunggu...
Syarif Dhanurendra
Syarif Dhanurendra Mohon Tunggu... Jurnalis - www.caksyarif.my.id

Pura-pura jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dua Rahasia Bangsa Yunani di Panggung Sejarah Peradaban Dunia

13 November 2016   16:14 Diperbarui: 13 November 2016   16:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tahu bahwa bangsa Yunani lebih dulu keluat dari masa Prasejarah dari pada bangsa-bangsa lainnya, termasuk bangsa kita, bangsa Nusantara. Hal ini menunjukkan bahwa peradaban bangsa Yunani —dalam sudut pandang ini—lebih maju dari bangsa kita. Kemajuan peradaban itu di dalam sejarah ditandai dengan adanya dua, yang sekaligus syarat suatu bangsa masuk ke zaman sejarah. Dua hal tersebut adalah budaya baca dan tulis.

Bangsa-bangsa Timur cenderung suka bercerita atau mendongeng dalam menjelaskan sejarah mereka masing-masing. Hal itu adalah suatu keunggulan yang dimiliki bangsa Timur sekaligus sebagai kelemahannya. Dengan hanya bercerita dari mulut-kemulut maka sejarah akan meragukan kevalitannya. 

Karena dalam bercerita, mulai dari orang kedua hingga orang terakhir, pasti ada bumbu-bumbu yang ditambahkan sesuai subjektifitas yang cerita. Akan tetapi akan berbeda dengan jika mereka menggunakan tulisan. Setiap catatan yang hari ini kita tulis maka bentuk tulisan itu akan tetap dan kalimatnya pun juga tidak akan berubah selama tulisan itu terjaga dari keasliannya.

Bangsa Yunani sejak abad ke-8 SM sudah memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet, muncullah karya tulis Yunani kuno, yang paling terkenal adalah buatan Homeros dan Hesiodos. Walaupun bentuk huruf pada waktu itu masih sederhana dan hanya beberapa kelompok saja yang bisa membaca, tetapi itu sudah cukup membuat bangsa Yunani menjadi kiblat bangsa-bangsa lainnya.

Untuk menjawab judul di atas maka jawabannya adalah budaya 'membaca' dan 'menulis'. Siapa yang hari ini menulis sebuah karya dalam bentuk apa pun maka dialah yang akan dikenal oleh manusia periode setelahnya. Dan siapa yang tak pernah menulis sedikit pun maka sejarah akan dengan mudah untuk melupakannya.

*) Sumber Gambar: Beliefnet.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun