Mohon tunggu...
Zudika Manullang
Zudika Manullang Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencari tahu, menuangkan, dan membagikannya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UN Belum Selesai

18 April 2013   21:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tahu, ujian nasional hari keempat baru saja kalian selesaikan. Puas dan lega terang perasaan kalian sejak lembar jawaban telah diberikan kepada pengawas. Beberapa diantara kalian mengibarkan senyuman, tapi dalam hati siapa yang tahu ada cemas, kuatir dan takut  mengawas-awasi mereka. Kalian yang lainnya sudah bisa meneriakkan “hore” atas nama kebanggan membereskan segala aturan sekolah formal.

Saya sangat paham, dua belas tahun kalian mengalami proses berlatih. Mulanya tidak mengenal huruf dan angka, kini sudah kenal. Dulu tidak mengetahui ilmu pengetahuan, kini sudah tahu. Sebelumnya tidak bisa melakukan praktik ilmiah, kini sudah bisa. Dan penyelesaian proses (belajar yang sesungguhnya ialah tiada henti) pendidikan dasar hingga menengah atas itu hanya ditentukan lewat kemampuan kalian menjawab soal-soal pilihan berganda yang ditetapkan oleh pembuat kebijakan.

Saya mengerti, perjuangan kalian layak dirayakan. Sore tadi enam orang siswa mewakili kalian menunjukkan perasaan lapang itu. Kelihatan sekali kalian telah merdeka. Kalian tengah mengitari kampus tempat saya mendalami pengetahuan ilmiah. Bukankah kalian juga ingin melanjutkan proses belajar ini?

“Tunggu aku di semester yang baru ini nanti ya...”

Seorang laki-laki yang dibonceng temannya sambil mengendarai sepeda motor menyerukan permintaannya itu di hadapan saya. Saya malah kasihan memandang kalian. Seragam putih-abu-abu yang kalian kenakan hari ini seolah-olah ingin menyatakan inilah kali terakhir kalian pasangkan di tubuh belia.

Barangkali selama di sekolah, kebebasan untuk mewarnai dunia tidak bisa kalian pertunjukkan. Sejak  usai evaluasi pembelajaran yang diperintahkan menteri pendidikan hari ini, kalian pamerkan kebebasan itu. Pada kemeja putih itu, kebebasan mewarnai dunia, kalian lukiskan. Beragam warna mencoreng bentuk tidak beraturan tergambar di kemeja putih kalian.

Sementara kemerdekaan yang kalian rasakan tidak kompak dengan teman-teman kalian di sekolah sebelas provinsi lainnya. Bagaimana perasaan kalian menyaksikannnya lewat media massa?

Kalian tahu, di koran-koran, para penulis menuangkan pembelaannya untuk kalian. Di televisi, bapak menteri pendidikan masih merasa yakin akan kebijakannya namun memohonkan maaf atas peristiwa malang dari sepuluh tahun terakhir ini.

Saya berdoa, semoga kalian benar-benar lulus. Seandainya keputusan kunci jawaban tidak seia-sekata dengan pilihan jawaban kalian, status “tidak lulus” harus kalian sandang seumur hidup. Apakah itu artinya kalian bodoh? Tentu tidak. Tetaplah berjaga-jaga dalam doa. Kalian hanya perlu bersiap-siap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun