Mohon tunggu...
Ita Fauzhiea
Ita Fauzhiea Mohon Tunggu... Guru - Don't know what to write

I am someone

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Anak di Pikiranku

22 September 2020   16:03 Diperbarui: 22 September 2020   16:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu telah mengutuk dirinya sendiri

Membiarkan seorang anak berhenti tumbuh di pikiranku

Tetap begitu seperti pohon bonsai yang ditekuk-tekuk

Dipahat seorang petani seniman yang tampan

Meski sekarang aku sudah punya anak-anakku sendiri

Seorang anak di pikiranku tak mau pergi

Tantrum, menjatuhkan diri pada semesta mimpi

Membingkai lukisan-lukisan dan karikatur delusi

Bekas luka dan kesepian yang menemani masa kecil anak itu

Menjadi liar, menguar seperti hantu

Menuntut kalender dan jam dinding memutar balik

Mengulang sebuah jalan hidup yang belum selesai

Aku tidak setuju, mencoba melangkah maju

Mencoba memasuki museum menawarkan cerita

Agar anak di pikiranku dan bekas lukanya

Dilepas, disimpan, dipamerkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun