Hujan dan kopi adalah teman baik puisi
Mereka bersekongkol menciptakan melankoli
Asap ringan yang menguar perlahan
Tidak mampu menguapkan kenangan
Deras air yang mengalir
Tidak sampai ke muara angan
Â
Langit menurunkan kembang api
Di rinai hujan yang menampar dadaunan
Irama mereka seperti musik horror
Membuatku enggan memilih basah
Â
Menjebak diri sendiri dalam diam
Menyaksikan hujan yang ritmenya tetap
Menertawakan kucing yang kedinginan
Harusnya kita saling saling mendekap ya, Cing
Â
Malah semut yang mendekatiku
Tergoda pada sisa-sisa Cappucino
Minumlah, biar aku memesan secangkir lagi
Kopi pahit seperti ingatanku tentangmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H