Seperti Bulan diciptakan hanya untuk menerima cahaya darii matahari, demikian wanita diciptakan hanya untuk menerima benih  dari Pria.
Di iringi suara musik mobil kami melaju menyusuri jalan jalan di Manokwari. Kota buah yang tak pernah kenal musim memanjakan penduduk nya dengan aneka macam jenisnya. Mulai dari durian, mangga ,rambutan dan langsat. Â Hampir bergantian buah datang dan berganti sesuai musim panen.
Kami hanya terpaku diam dengan pikiran kami masing masing. Mulai menata hati yang tidak tahu rasa mana lagi yang harus kami kecap. Lamunan kami seakan terus mengembara menata potongan potongan kisah yang kami bangun selama ini.
" Sayang" hampir bersamaan kami mengeluarkan kata itu untuk memecah kebekuan di antara kami.
" Kamu duluan " kata Buaya
" Tidak...sayang duluan" kataku tanpa memandang wajahnya.
" Hemmmm..... Â Kamu tahu sayang kita sudah sampai di mana??" Suara buaya membuyarkan lamunanku
" Eh.. ah...e.... A...a...apa ??" Tergagap aku menjawabnya seraya melihat sekelilingku.
" Oh Tuhan.... Ini sudah sampai di depan Pelabuhan Manokwari "
" Iya kamu sih ngelamun terus dari tadi... Kan aku harus ke hotel bintang. "
" Eh Iya sayang....maaf.... " Maklum aku yang di belakang setir  tidak memperhatikan jalan.