Tapi kalau itu buat memperjuangkanku, aku merasa kamu jadi seperti orang lain.
Tiga tahun lalu, aku bisa menerima waktu kamu memilih untuk tidak memperjuangkanku. Sebab aku paham keadaanmu. Sebab aku tahu seberapa besar kamu mencintai orang-orang yang selalu ingin kamu bahagiakan. Dan bagi mereka, aku bukan pilihan yang tepat buatmu. Aku paham. Aku bisa menerima.
Sekarang, sudah berapa tahun berlalu lagi? Mereka rasa-rasanya tidak lagi mempermasalahkan mana yang tepat dan mana yang tidak tepat buatmu. Kurasa mereka mulai bisa mempercayai keputusanmu meski tetap saja, tidak akan 100 persen.Â
Toh manusia memang penuh dengan keragu-raguan. Tapi terlepas dari semua itu, kalau itu soal aku, kamu selalu sama. Kamu selalu merasa cuma bisa pasrah.
Sepertinya kamu memang selalu punya sesuatu yang ingin kamu perjuangkan lebih dulu sebelum aku. Makin hari, kamu membuatku merasa kerdil. Kamu membuatku merasa tidak berharga. Padahal kamu tahu: aku paling benci tidak dihargai.
Jadi menurutmu aku harus bagaimana?
...
Sekarang sudah pukul 3.24 sore di sini. "Old Love" milik Lee Moon Sae terputar dari playlist milikku. Akhir-akhir ini, aku memang suka lagu-lagu lama. Mungkin karena sedikit banyak, aku bisa bernostalgia.
Sabtu, 5 Maret 2022.
Hmmm... Aku tidak tahu apa lagi yang harus kukatakan kepadamu. Bahwa aku merindukan versi lama dari dirimu meski banyak yang bilang kalau kamu versi sekarang jauh lebih baik?Â
Bahwa aku mulai kewalahan dengan cerita kita? Bahwa sebenarnya aku tidak keberatan menunggumu, tapi aku takut melihatmu yang sedikit banyak mulai kelihatan ragu? Atau bahwa aku sepertinya ingin agar kamu melepaskanku?