Hentakan kakinya mulai mengema, mengintai satu demi satu tubuh yang berjalan lunglai menusuri lorong kehidupan. Kini langkahnya berhenti, mengendus aroma kenaifan dari satu arah yang tersembunyi, ia dekati dengan perlahan, dicermati seluruh sisinya, dan ia bergumam ditengah keramaian
"akhirnya pencarianku menemui titik terang, sebuah hati anak adam yang selalu berdebar berlomba dalam keraguan antara percaya atau khianat, akan kubajak semua yang ada untuk kugadaikan sebagai abdiku hingga berakhir dijahanam kelak".
Manusia memang memiliki titik lemah yang mudah dikuasai olehku, sesosok makluk picik berasal dari api neraka, yang siap melumat iman hingga kesanubari dan hanya menyisahkan tumpukan bara emosi pembangkangan abadi pada seluruh titah tuhan yang tak lagi dihormati kedudukannya.
Saat manusia melalaikan kelemahnya, habislah sudah. tak ada lagi harapan untuk meninggalkanku, justru mereka makin membutuhkan belaian kemaksiatan dariku, bagai candu yang mendominasi fantasi dan menjadi rotasi langkahnya hingga mati.
Kegelapan itu bernama asumsi/dugaan/perasaan yang menikam kemahaan tuhan, sebuah Kelemahan yang jarang disadari itulah yang mengakibatkan aku selalu menginteraksikan ayat-ayat pembangkangan yang sejalan dengan hawa nafsu nan liar di pengagung kebebasan.
Nyanyian nyinyir selalu membelai mulut tajamnya, bergegas mengkritik semua kebaikkan yang bertolak belakang dengan pemahaman maciavalis yang ku rawat selalu untuk hamba-hambaku. Paham semacamnya akan aku rawat guna menuntaskan misiku, menyesatkan umat manusia.
dunia adalah rimba kehidupan, yang mengajarkan kelemahan wajib diijak dan dicecar hingga mereka terseret dalam arus buatan sang pemilik kekuatan, para pemuja paham permisivisme akan berkuasa dan menjadi raja manusia diseluruh penjuru alam kehidupan.
Paham serba boleh selalu menjadi pilihan dalam mengisi episode hidupnya yang hanya sudi menjalankan kebebasan tanpa batas, bukan pengekangan aturan suci yang tak dipahami sedikitpun.
Memang, para Setan tak pernah rehat untuk menginterkasikan ide dan paham misteriusnya kepada seluruh manusia.
Turunannya terlalu mendominasi kehidupan manusia, lenggah sedikit, kita akan menjadi pengikut setan yang jika kita terperosok dalam tali keraguan maka kita tidak gampang bangkit dari jeratan mereka.
Itulah kekuatan mistik yang masih menjadi pemenang di sisa-sisa usia dunia yang makin menipis dan akan berakhir masanya.
Kebisuan setan pun tetap berpengaruh bagi jiwa-jiwa yang was-was terhadap misi hidupnya. Motto setan yang menipu makin menyihir umat manusia untuk sudi berinteraksi dengan setan.
Setan menawarkan dunia dan isinya untuk dimiliki oleh manusia dengan hanya menuruti satu syarat, "yakni tolak semua hal yang berasal dari tuhan, dari Allah SWT". Maka dunia dan isinya akan kau dapatkan tanpa sisa.
Aroma uang yang anyir berubah menjadi lebih wangi dari kelopak-kelopak mawar yang merekah dipagi hari. Nominal-nominal uang mendadak menjadi tasbih yang dilantunkan para pemuja kebebasan.
Orentasinya kini bertambah bahwa hidup hanya ditakdirkan oleh setan untuk menaklukan harta benda yang diwakili oleh uang kertas yang menyilaukan akal dan mata.
Maka setiap detiknya manusia selalu menginterkasikan pada setan, cara-cara jitu untuk meraup uang yang banyak sebagai alat menguasai dunia dan isinya. Siang dan malam dihabiskan untuk mengejar si primadona bernama uang. Setiap detiknya pun dihitung dengan pacuan nominal uang untuk ditumpuk diberangkas-berangkas yang dimilikinya.
Ironinya belum selesai, kini aku ingin bicarakan sisi gelap lainnya yang tak kalah menyeramkan. Sebuah kerangka berpikir yang orentasinya hanya satu, "menyeret orang-orang lurus menjadi durhaka sepertinya bahkan lebih hina kedudukannya dari dia"
para pemuja setan selalu memutar otak untuk menciptakan rekayasa sosial yang mengelabui kebaikan orang beriman untuk dituding secara keji bahwa mereka sumber durjana yang harus disingkirkan dari interaksi manusia.
Terserah dengan hasil akhir seperti apa yang penting manusia tak boleh mempercayai kebenaran yang mereka bawa, apalagi sampai simpati dan mengikuti pesan damai yang mereka tawarkan, ini haram terjadi, jangan sampai kecolongan.
Corong-corong setan selalu berkordinasi untuk menjegal langkah manusia-manusia suci, jangan sampai mereka mensterilkan ayat-ayat setan yang telah merasuk lama ditubuh hamba-hamba setan yang mayoritas keberadaannya di penjuru dunia.
Walau para manusia suci jumlahnya sedikit bukan berarti setan dan kloninya lengah apalagi abai terhadap ancaman terberat yang mereka sadari sejak keberadaan mereka dimuka bumi.
Mereka adalah manusia yang beriman dan tak pernah tertarik pada dunia dan isinya, bagi mereka hidup ini adalah episode pengabdian pada seluruh aturan dan larangan tuhan.
Hanya itu saja..!! hati mereka didominasi akhirat, dan dunia hanya di letakkan di telapak tangan yang dengan gampang untuk membuang dunia kapanpun ia mau, artinya senjata utama setan tak mempan bagi manusia yang lurus imannya, yang kini makin banyak jumlahnya.
Ini ancaman nyata bagi setan dan para pengikutnya. Karena harus memasang strategi ulang demi menyambung interaksi yang nyaris putus.
Ini musibah bagi setan, ini bencana yang harus ditangani, mereka paham betul bahwa Iman dan kufur memang bermusuhan, bagaimanapun upayanya setan keimanan yang total akan keluar sebagai pemenang..!!
Oleh: Zahra 'Tsabita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H