Kebisuan setan pun tetap berpengaruh bagi jiwa-jiwa yang was-was terhadap misi hidupnya. Motto setan yang menipu makin menyihir umat manusia untuk sudi berinteraksi dengan setan.
Setan menawarkan dunia dan isinya untuk dimiliki oleh manusia dengan hanya menuruti satu syarat, "yakni tolak semua hal yang berasal dari tuhan, dari Allah SWT". Maka dunia dan isinya akan kau dapatkan tanpa sisa.
Aroma uang yang anyir berubah menjadi lebih wangi dari kelopak-kelopak mawar yang merekah dipagi hari. Nominal-nominal uang mendadak menjadi tasbih yang dilantunkan para pemuja kebebasan.
Orentasinya kini bertambah bahwa hidup hanya ditakdirkan oleh setan untuk menaklukan harta benda yang diwakili oleh uang kertas yang menyilaukan akal dan mata.
Maka setiap detiknya manusia selalu menginterkasikan pada setan, cara-cara jitu untuk meraup uang yang banyak sebagai alat menguasai dunia dan isinya. Siang dan malam dihabiskan untuk mengejar si primadona bernama uang. Setiap detiknya pun dihitung dengan pacuan nominal uang untuk ditumpuk diberangkas-berangkas yang dimilikinya.
Ironinya belum selesai, kini aku ingin bicarakan sisi gelap lainnya yang tak kalah menyeramkan. Sebuah kerangka berpikir yang orentasinya hanya satu, "menyeret orang-orang lurus menjadi durhaka sepertinya bahkan lebih hina kedudukannya dari dia"
para pemuja setan selalu memutar otak untuk menciptakan rekayasa sosial yang mengelabui kebaikan orang beriman untuk dituding secara keji bahwa mereka sumber durjana yang harus disingkirkan dari interaksi manusia.
Terserah dengan hasil akhir seperti apa yang penting manusia tak boleh mempercayai kebenaran yang mereka bawa, apalagi sampai simpati dan mengikuti pesan damai yang mereka tawarkan, ini haram terjadi, jangan sampai kecolongan.
Corong-corong setan selalu berkordinasi untuk menjegal langkah manusia-manusia suci, jangan sampai mereka mensterilkan ayat-ayat setan yang telah merasuk lama ditubuh hamba-hamba setan yang mayoritas keberadaannya di penjuru dunia.
Walau para manusia suci jumlahnya sedikit bukan berarti setan dan kloninya lengah apalagi abai terhadap ancaman terberat yang mereka sadari sejak keberadaan mereka dimuka bumi.
Mereka adalah manusia yang beriman dan tak pernah tertarik pada dunia dan isinya, bagi mereka hidup ini adalah episode pengabdian pada seluruh aturan dan larangan tuhan.