Mohon tunggu...
Yudha Zheano Ahada
Yudha Zheano Ahada Mohon Tunggu... -

Seorang pemimpi yang sedang mencoba menggapai cita, kontributor di SMS (Singgalang Masuk Sekolah)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Itu Harus Menarik dan Disukai

15 September 2012   16:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pendidikan itu begitu istimewa karena ia menjadi hak dan juga kewajiban bagi kita. Itu juga pertanda bahwa peendidikan itu juga merupakan sebuah hal yang maha penting, kenapa penting? Karena pendidikan itu berkaitan dengan ilmu dan ilmu itu adalah suatu kepentingan primer bagi kita untuk tetap bertahan hidup. Sederhananya, kita hidup dengan ilmu yang di peroleh lewat pendidikan.

Nah, lantas apa jadinya bila pendidikan untuk memperoleh ilmu itu kacaubalau dan tak tentu arah? akibatnya bisa kita lihat pada kebanyakan hasil pendidikan negeri ini. Pendidikan di Indonesia mungkin baik dari sisi kuantitas namun masih kurang dari segi kualitas. Inilah yang perlu di manage ulang di negeri ini agar ilmu di negeri ini benar-benar bisa di peroleh semua rakyat dan bermanfaat jelas pula bagi rakyat.

Sebenarnya apa sih yang perlu di perbaiki di sistem pendidikan  Indonesia? Menurut saya, sistem pendidikan atau kurikulum pendidikan adalah hal pertama yang harus di romabak kembali.

Di mana salahnya sistem pendidikan kita? Salahnya adalah sistem pendidikan kita banyak yang tidak menarik. Tidak menarik minat siswa-siswi untuk mengikuti pendidikan itu adalah kekurangan pada sistem pendidikan kita.

Di satu sisi, harus saya bangga dan mengakui dunia pendidikan di Indonesia saat ini tengah berkembang pesat dan membawa harapan yang begitu cerah. Banyak insan pendidikan Indonesia yang mampu membuktikan bahwa kita bisa berprestasi dan tak kalah dengan negara-negara maju lainnya. Inilah yang harus terus kita dukung dan kita tingkatkan terus.

Namun sayangnya, di tengah pesatnya kemajuan pendidikan tersebut, banyak pula hal-hal lain yang membuat pendidikan kita jalan di tempat bahkan mundur.

Salah satu faktor penyebab kemunduran kualitas pendidikan kita adalah sistem pendidikan yang tidak menarik. Sehingga sekarang banyak siswa-siswi yang belajar ke sekolah atau kampus hanya demi memenuhi kewajiban dari orangtua dan sekedar mengambil nilai-nilai ijazah maupun gelar-gelar status kependidikan saja. Mereka tidak lagi peduli dengan manfaat dan tujuan pendidikan.

Memang tidak semua siswa-siswi/mahasiswa-mahasiswi yang berperilaku seperti itu, namun banyak yang punya tingkah seperti itu.

Kenapa saya katakan kalau sistem pendidikan kita tidak menarik? Karena memang di banyak sekolah di Indonesia ini yang masih menerapkan sistem belajar tradisional yang begitu mengekang murid dengan aturan-aturan yang kadang tak lagi sesuai dengan keadaan dan situasi psikologis siswa-siswi zaman sekarang.

Kondisi ini mungkin berbeda dengan siswa yang bersekolah di sekolah-sekolah swasta, sekolah-sekolah elit, maupun sekolah-sekolah berstandar Internasional yang mempunyai sistem perdidikan agak berbeda dari sekolah-sekolah biasa. Di sekolah seperti itu, siswa sudah belajar dengan sitem active learning, sebuah program belajar yang menuntut kontribusi aktif siswa dalam belajar.

Memang, di sekolah-sekolah biasa lainnya sudah pula di terapkan pola belajar seperti itu, namun kebanyakan gagal, karena kalau di biarkan siswa belajar aktif seperti di program active learning, siswa bukannya aktif, namun malah kacau jadinya. Karena siswa di sekolah tersebut masih terbiasa dengan pola pendidikan menerima semua ilmu dari guru, setiap yang di katakan guru itu benar, dll. Dan juga karena siswa belum mengetahui dan memahami apa tujuan dan manfaat belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun