Mohon tunggu...
Yopi Cahyono
Yopi Cahyono Mohon Tunggu... -

saya lahir di bengkayang, saat ini masih aktif di dunia jurnalist dan bertugas di Kabupaten Bengkayang kalimantan barat: \r\n1. Harian Equator Desember 2009-31 Juli 2012\r\n2. Majalah Mata BOrneo 1 Agustus 2012-sekarang\r\n3. Harian Mediator Agustus 2012-31 Desember 2012\r\n4. harian Kalbar Times 2 Januari 2013 sampai sekarang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

LPG 14 Kilogram Malaysia Beredar Bebas

25 Juni 2013   20:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:26 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bengkayang (Kalbar Times). Tabung gas elpiji 14 kilogram asal Malaysia beredar bebas di Kabupaten Bengkayang. Kejadian ini bukan baru di mulai, tetapi sudah berlangsung lama. Hal ini membuat miris bagi masyarakat Indonesia dikarenakan program pemerintah pusat yang membuat terobosan dengan konversi minyak tanah ke tabung elpiji tiga kilogram.

Program tersebut apabila kita menganalisa dengan seksama program pemerintah pusat tidak tepat sasaran dan dapat dikatakan gatot alias gagal total. Hal ini bukan tanpa alasan, dikarenakan banyak yang mengeluh dengan program pemaksaan konversi minyak tanah ke tabung gas elpiji tiga kilogram.

Pemerintah pusat khususnya pihak pertamina memandang sebelah mata keluhan masyarakat Kabupaten Bengkayang yang menolak adanya konversi minyak tanah ke gas. Topografi yang sulit dan akses jalan yang masih banyak jalan tikus di Bumi Sebalo, dengan gagah berani dan diktatornya pemerintah pusat memaksa dan memperkosa rakyat perbatasan khususnya Kabupaten Bengkayang. Dari pantauan Kalbar Times di lapangan, masih ditemukan warga yang ogah menggunakan tabung gas dan menggunakan minyak tanah.

Parahnya, tabung gas elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram produk dalam negeri kalah saing dengan tabung gas elpiji 14 kilogram asal negeri jiran kita Malaysia. Setiap toko kelontong atau warung di Kabupaten Bengkayang baik yang ada di ibu kota kabupaten, maupun kecamatan ada menjual tabung gas elpiji 14 kilogram asal Malaysia.

Parahnya para pejabat dan ekonomi kelas atas di Bumi Sebalo lebih memilih menggunakan dan membeli tabung gas elpiji 14 kilogram dibandingkan menggunakan tabung gas elpiji tiga kilogram dan 12 kilogram produksi dalam negeri.

Hal ini dikarenakan produk dalam negeri pada tabung elpiji 12 kilogram tidak sesuai dengan beratnya, dan tabung gas elpiji tiga kilogram sering rusak dan keluar gasnya sehingga rawan akan meledak.

"Bukan ranah kami untuk tabung gas elpiji 14 kilogram asal Malaysia beredar luas di Kabupaten Bengkayang untuk mengamankannya, itu ranahnya dinas perdagangan, bea dan cukai," tegas Aiki Kepala Bidang Energi dan SDM Distamben SDM, belum lama ini. (yopi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun