Mohon tunggu...
Yopi Cahyono
Yopi Cahyono Mohon Tunggu... -

saya lahir di bengkayang, saat ini masih aktif di dunia jurnalist dan bertugas di Kabupaten Bengkayang kalimantan barat: \r\n1. Harian Equator Desember 2009-31 Juli 2012\r\n2. Majalah Mata BOrneo 1 Agustus 2012-sekarang\r\n3. Harian Mediator Agustus 2012-31 Desember 2012\r\n4. harian Kalbar Times 2 Januari 2013 sampai sekarang\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Gula Pasir Asal Malaysia Kian Menjamur

12 Agustus 2012   14:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:53 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Oleh: Tim Pemantau Peredaran Gula Pasir Ilegal Asal Malaysia

Bengkayang. Gula merupakan salah satu dari sembilanbahan pokok yaang menjadi perhatian khusus oleh seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkayang. Sebelum masa orde baru punah dikarenakan aksi mahasiswa yang di boncengi oleh Amin Rais untuk melakukan reformasi, gula pasir asal Malaysia tidak pernah terdengar dan diberitakan baik itu melalui media elektronik maupun media cetak.

Seiring berjalannya waktu dan perubahan kepemimpinan dari BJ Habibie ke Gus Dur, kemudian Megawati sampai SBY menjadi Presdien Indonesia untuk kedua kalinya. Gula ilegal asal Malaysia semakin marak beredar di Bumi Sebalo.

Kabupaten Bengkayang yang berdiri setelah reformasi, tidak luput dari pangsa pasar gula ilegal asal Malaysia untuk menjamur. Apalagi jarak antara ibu kota kabupten menuju Serikin Serawak Malaysia Timur tergolong dekat dan tidak sampai tiga jam ke negeri Jiran membuat para pemain gula pasir ilegal asal Malaysia semakin menggila.

Sebenarnya Jagoi Babang jarak yang lebih dekat dari ibu kota Provinsi Kalimantan Barat ke negeri jiran dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Waktu yang dibutuhkan saat kita mengendarai kendaraan roda dua atau empat hanya kurang lebih empat jam menuju kota Bengkayang.

Kondisi jalan pun relatif baik dibandingkan daerah lainnya, kecuali Entikong. Kabupaten Bengkayang dapat dikatakan salah satu kabupaten segitiga emas. Hal ini bukan tanpa alasan, dikarenakan akses menuju kabupaten Bengkayang mudah dan tidak memakan waktu yang lama dari kabupaten tetangga.

Orang Singkawang yang suka berbisnis ilegal lebih gemar melalui Bengkayang menuju Malaysia dibandingkan ke Arus Kabupaten Sambas atau Entikong yang berada di Kabupaten Sanggau. Samahalnya dengan warga Pontianak, mereka setiap minggu ke Serikin melalui kota Bengkayang untuk berjualan disana.

Bahkan masyarakat Kabupaten Landak dan Sambas ikut-ikutan melalui kota Bengkayang menuju Serikin karena pangsa pasar disana sangat menjanjikan.

Dapat dikatakan wajar apabila gula pasir asal Malaysia banyak ditemukan di Kabupaten Bengkayang. Dikarenakan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari beberapa kabupaten seperti Kabupaten Sambas, kota Singkawang, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak bahkan kota Pontianak.

dari pantauan Mediator di lapangan, para pemain gula pasir asal Malaysia yang melewati kota Bengkayang banyak dilakoni oleh pengusaha luar Kabupaten Bengkayang. Samahalnya dengan para pedagang mingguan di pasar Serikin.

Sangat ironis sekali, banyak masyarakat Kabupaten Bengkayang yang menjadi penonton dengan semakin maraknya yang berbisnis gula pasir ilegal asal Malaysia.

Tentunya para pebisnis gula pasir ilegal asal negeri jiran ini tidak berani apabila aparat keamanan khusus Polri yang merupakan salah satu tupoksinya untuk bertindak tegas. Ini diindiaksikan ada pembiaran oleh pihak kepolisian khususnya Polres Bengkayang terhadap menjamurnya gula pasir ilegal asal Malaysia.

Apabila kita merincikan, dari Kecamatan Jagoi Babang sampai ke kota Bengkayang, harus melintasi beberapa polsek seperti pos polisi di pintuperbatasan, Polsek Jagoi Babang, Polsek Seluas, Polsek Sanggau Ledo, Polsek Ledo, Polsek Lumar dan Polres Bengkayang, serta Polsek Bengkayang.

Apabila yang bermain gula pasir ilegal asal negeri jiran, mereka akan berhadapan dengan Polsek Teriak apabila menuju ke Kabupaten Landak atau ke Sungai Pinyuk Kabupaten Pontianak. Samahalnya apabila menuju kota Singkawang , akan melalui Polsek Sungai Betung, dan Polsek Samalantan. Tidak jauh dari perbatasan antara Kabupaten Bengkayang dan kota Singkawang ada Polsek Singkawang Timur.

Sangat tidak masuk akal, banyaknya kantor polisi tetapi gula pasir ilegal asal Malaysia masih dapat masuk ke Kota Singkawang dan Sungai Pinyuh.

Saat tim pemantau berangkat ke Kecamatan Sanggau Ledo, terpampang di jalan raya provinsi tepatnya di simpang Pangkalan Udara Singkawang Dua yang berbunyi rambu-rambunya Stop Pemeriksaan Polisi Milter yang di jaga ketat oleh TNI AU. Menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat luas khususnya para pengendara yang melintasi jalan tersebut. Padahal di Kabupaten Bengkayang tidak ada teroris. Kenapa sampai-sampai pihak TNI turun tangan menangani permasalahan semakin menjamurnya gula pasir ilegal asal Malaysia padahal wewenang pihak kepolisian untuk menangkap peredaran gula pasir ilegal asal Malaysia. Hingga saat ini tim pemantau masih belum mendapatkan pencerahan atau penjelasan kenapa TNI turun tangan melakukan patroli dan penjagaan terhadap peredaran gula pasir ilegal asal Malaysia yang selalu melewati jalan provinsi Kalbar ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun