[caption id="attachment_317727" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi/ Admin (Kompas.com)"][/caption] Tulisan ini mencoba memberikan edukasi kepada para pemilih dalam menentukan pilihan menjelang Pemilu di tahun 2014 ini. Dan tidak bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak terutama para caleg yang akan berlaga. Sebagai warga negara yang baik untuk massa depan bangsa adalah wajib menentukan nasib bangsa kedepan melalui pilihan yang tepat.
Tahun 2014 ini merupakan pesta demokrasi dimana bangsa Indonesia akan memilih wakil-wakilnya. Setidaknya dua momen pesta demokrasi yang akan berlangsung, yakni Pemilu legislative dan Pemilu Presiden. Sehingga ada yang bilang bahwa tahun 2014 ini adalah tahun politik. Dan yang waktu dekat ini sedang akan berlangsung adalah Pemilu legislative, dilaksanakan pada 9 April 2014.
Pemilu legislative menjadi sangat penting, hal ini karena untuk memilih wakil kita yang duduk di parlemen guna memperjuangkan aspirasi masyarakat. Setidaknya masyarakat harus cerdas dalam memilih wakilnya, jika ingin aspirasinya terwujud. Jika salah pilih, maka otomatis 5 tahun mendatang baru bisa “menggusur” mereka jadi wakil kita. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam memilih, mencerna setiap potensi figure adalah sangat bijak dilakukan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan masa kampanyePemilu 2014mulai 11 Januari 2014 hingga 5 April 2014. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 21 tahun 2013 tentang tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2014.
Itu artinya perhelatan pesta demokrasi sudah dimulai. Para caleg pun mulai bergerilya masuk kampung untuk menjual “kecap” dirinya. Berbagai acara seremonial pun dilakukan sebagai upaya untuk menarik simpati massa. Dan tentu saja banyak trik lainnya guna mendekatkan diri kepada simpatisan pemilih.
Begitu banyaknya para caleg yang hadir dan menawarkan program merupakan sebuah gaya yang tentu saja membingungkan masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. Biar tidak bingung dalam menentukan pilihan seperti apa sekiranya calon wakil kita yang mesti di pilih dalam Pemilu 9 april 2014 mendatang. Berikut kiat sederhananya :
1.Cari informasi data caleg dan rekam jejaknya
Ini penting kita sebagai pemilih mengetahui sedetail mungkin tentang pribadi caleg tersebut sebanyak-banyaknya dimassa-massa lalunya apakah pernah terlibat criminal atau tindakan yang merugikan masyarakat banyak.
Pendidikannya seperti apa? Apakah gelar akademisnya didapat secara instan dengan membeli? Ataukah dimassa lalunya figure tersebut adalah seorang preman? Penting juga mengecek apakah sang caleg tersebut rukun sama tetangganya caranya adalah dengan bertanya sama warga di lingkungannya apakah pernah ikut terlibat gotong royong atau tidak?
2.Peran dan prestasi kerjanya dimasyarakat
Menjadi seorang figure wakil rakyat adalah penyambung lidah rakyat. Jadi penting sejauh mana peran figure seorang caleg di lingkungan masyarakatnya. Apakah termasuk orang yang super cuek dan sukar untuk berbuat sosial? Atau bagaimana kehidupan berorganisasinya di lingkungan tempat tinggalnya atau dimassa menempuh pendidikan terdahulu? Apakah sebagai penggembira saja atau sebagai pelaku utama.
3.Partai politik pengusung turut menentukan
Lihat juga seperti apa partai pengusung sang caleg. Apakah partai “kacangan” atau partai yang timbul tenggelam bagaikan hidup segan mati tak mau. Atau partai yang baru muncul kemarin sore yang belum teruji? Ini penting karena partai yang kuat akan memudahkan posisi tawar di bangku parlemen dalam menentukan keputusan yang pro rakyat.
4.Kemampuan dan visi yang kelak di embannya
Menjadi penting di perhatikan oleh pemilih bagaimana kemampuan sang caleg dalam memanajemen potensi, prestasi, visi misi dan program nya kelak. Selain itu yang lebih penting untuk di perhatikan juga adalah bagaimana dengan kecerdasannya, agama dan moralnya, pengendalian emosi, kematangan berpikir, kreativitas, inovatif, integritas pribadi dan kemapanan kehidupan ekonomi.
5.Jangan terjebak karena ketampanan dan kecantikkannya
Ini adalah klise dan sering kali dijadikan topeng. Maka pemilih jangan mudah terjebak karena fisik seseorang yang cantik dan tampan. Melainkan harus berkolaborasi juga dengan intelektualnya.
6.Tidak usah terjebak karena pemberian uang 50 –ribuan
Karena jika ia memberikan uang maka setelah jadi nanti akan lupa terhadap masyarakatnya. Lebih banyak mengurus proyek untuk mengembalikan modal kampanye ketimbang memperhatikan aspirasi rakyat.
7.Jangan memilih caleg yang “mengemis” untuk meminta agar masyarakat harus memilih dirinya.
Biasanya orang yang meminta jabatan adalah orang yang tidak berniat baik dalam bekerja dan tentu saja tidak ikhlas. Jadi jangan terjebak dengan rayuan caleg yang mengemis-ngemis.
8.Pro lingkungan dan adat serta tradisi
Harap juga di perhatikan bagaimana sang caleg dalam kiprahnya nanti sebagai wakil rakyat apakah peduli terhadap kelestarian lingkungan. Dan pemeliharaan keberadaan adat istiadat.
Atau malah akan menjadi perusak lingkungan hidup? Kita sebagai pemilih berhak bertanya kepada caleg, sejauh mana upaya dia dalam mendukung gerakan pro lingkungan dan adat. Atau jangan-jangan bekerja sama dengan para korporasi yang merampas hutan-hutan adat dan hutan rakyat untuk modal kampanye.
9.Kemampuan berdiplomasi dan memfasilitasi terhadap berbagai persoalan masyarakat dan mau turun jika ada persoalan yang terjadi.
10.Istrinya ramah terhadap siapa pun terhadap tamu suaminya.
Kedengarannya sepele saja namun seringkali berdampak citra negative buruk bagi sang figure. Lihat ketika ada sang tamu yang datang kerumahnya bagaima mimic dan sikap sang istrinya, apakah rama terhadap siapapun atau menunjukkan hal sebaliknya.
Apakah mau menghidangkan minuman atau malahan pergi begitu saja. Karena ingat kesuksesan sang suami kalau tidak didukung sang istri maka akan sia-sia saja. Jika ada caleg yang tidak akur sama keluarganya (broken home) jangan dipilih, bagaimana mau mengatur orang banyak sedangkan di keluarganya sendiri saja tidak bisa mengatur.
11. Jangan pilih caleg yang seringkali mengobral rasisme kesukuan dan agama. Semestinya program yang dia jual bukannya membuat sekat pemisah.
12.Jangan pilih caleg yang susah di temui yang seringkali memasang kamera pengintai terhadap tamu-tamunya yang datang. Dan mengganggap orang yang datang adalah minta duit.
Setidaknya itulah beberapa gambaran sederhana dalam menentukan pilihan pada 9 April 2014 mendatang. Tentu saja masih banyak criteria lainnya yang belum bisa terangkum disini. Dan kita sebagai pemilih harus cerdas dalam menentukan pilihan. Ingat pilihan kita adalah menentukan massa depan daerah dan bangsa kita. Selamat merenungkan dalam menentukan pilihan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H