Tante pun membuka tutup kemasan biscuit itu dan menyodorkan biscuit yang ada didalamnya.
Deg. Mata saya rasanya jadi juling mendadak. Lidah saya rasanya kok mati rasa tiba-tiba ya. Bibir saya kembali mengatup setelah mata melihat makanan yang ada dalam kemasan itu.
"Lah kok keripik pisang." Raut wajah saya berubah
"Ayo ambil. Tante buat ga banyak. Soalnya panennya sedikit." Ucap Tante.
Sediki dengan rasa berat hati, saya ambil beberapa keripik itu.
"Semoga rasanya seperti yang saya harapkan. Meski biscuit dalam bayangan telah sirna." Pikir saya lagi.
Dan..
"Ya ampun. Keripik pisang kok begini. Hambar rasanya. Anyep. Dan ihh.. kok mlempem ya. Kayak kerupuk masuk angin. "
Harapan tak seindah bayangan. Bayangan saya biscuit, ternyata keripik pisang. Bayangan saya meskipun cuma keripik pisang, paling tidak rasanya manis atau gurih yang enak dimulut. Kenyataan berbanding terbalik, keripik pisang tanpa rasa telah membuat hati saya ambyar.
Satu pelajaran penting dari hal yang kecil dan sederhana. Melihat sesuatu jangan dari casing nya saja. Jangan cepat mengambil kesimpulan sebelum melihat dan mengetahui kebenaran nya. Karena kemungkinan selalu ada. Kesan pertama yang begitu menggoda, namun akhirnya kecewa juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI