Mohon tunggu...
Wulan Pratiwi
Wulan Pratiwi Mohon Tunggu... -

Menulis menyenangkan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu

3 Oktober 2013   06:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:04 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada gejolak yang begitu kencang didalam dada ini. Rasa seperti ingin berontak keluar bebas dari lubuk yang terdalam. Ya, ku tau sekarang bahwa gejolak yang begitu kencang itu bernama Rindu. Rupanya memang menyesakkan bila merindukan seseorang yang dicintai, namun ternyata begitu menggembirakan ketika rindu itu datang membawa kesejukan. Rindu memang kejam membuatku gila akan kehadiranmu, tapi setelah kau hadir seakan rindu menjadi sangat berarti untuk kurindukan. Begitu hebatkah rindu? Rasanya seperti angin ribut yang menerpa daun-daun begitu kencang, lalu menggemparkan pemukiman warga sampai semua orang berlarian ingin keluar. Seperti itulah rindu yang mengobrak abrik hati serta fikiranku. Aku seperti ingin berteriak keras dan memelukmu hingga sesak. Aku seperti kehilangan semua semangat saat rindu itu datang. Aku seperti seekor keledai yang hanya menunggu untuk diberi makan. Jarak mungkin dapat tertawa karena rindu yang mencekamku, namun tidak dengan menghilangkan rasaku untuk tetap menunggu. Rindu sungguh kejam bukan? Ia mampu membuatku hanya memikirkan namamu, ia mampu membuatku selalu ingin tau cepat keadaanmu, bahkan ia mampu membuatku lupa akan segala hal kecuali kamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun