Mohon tunggu...
Wulan Pratiwi
Wulan Pratiwi Mohon Tunggu... -

Menulis menyenangkan :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu?

3 Oktober 2013   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan lagi tentang kamu.. kamu yang sampai saat ini masih menggerogoti hati dan fikiranku. Sialnya kamu tidak juga pergi setelah kamu membuat airmata ini mengalir deras lagi. Sebuah cinta kah ini? Atau hanya rasa obsesi yang takut akan kehilangan. Lama sudah aku mengenal senyum dan tawamu, lama sudah aku mengenal sosok angkuh dalam manismu, lama sudah aku mengenal kamu yang jago merebut perhatianku, namun dalam lamanya aku mengenalmu ketakutan itu selalu muncul setiap aku mengingat semua hal tentang kita. Diam, takut, sapa, tawa, canda, jera, bahagia sampai airmata yang pernah mewakili semuanya datang berulang hingga lelah. Kadang aku bertanya pada malam, mengapa dia begitu tentram pada kegelapan? Mengapa dia begitu indah meski berbalut hitam? dan seakan jawaban itu muncul dengan adanya bulan dan bintang. Bukankah aku lebih layak dari malam karena aku memilikimu? Bukankah aku harus tetap terang dengan hangatnya pelukan darimu?..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun