CU merupakan lembaga pemberdayaan anggota yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup anggota, baik fisik, moral maupun spiritual melalui pendidikan dan pemberdayaan dan layanan keuangan yang berkualitas. Sebagai entitas yang menyediakan produk jasa, maka produk simpanan dan pinjaman yang dimiliki oleh CU harus mampu menjawab kebutuhan anggotanya.Â
Produk simpanan dan pinjaman mampu mengakomodir tujuan keuangan anggota. Tujuan keuangan anggota berbeda-beda. Ada anggota yang menetapkan tujuan keuangannya untuk pendidikan anak, memiliki/merenovasi rumah dan lain sebagainya.Â
Dalam mendesain produk simpanan dan pinjaman, CU dituntut mampu mengenali kebutuhan anggota yang didasarkan pada tujuan keuangan anggota. Perlu melakukan survey anggota untuk menggali informasi tentang kebutuhan anggota. Selain produk simpanan dan pinjaman, CU juga perlu memperhatikan kebutuhan anggota terkait produk solidaritas antar anggota, seperti solidaritas duka cita, kebakaran dan lain sebagainya.Â
Jika produk jasa yang dimiliki sudah sesuai kebutuhan anggota, maka tantangan berikutnya adalah bagaimana pengurus dan manajemen CU mewujudkan digitalisasi produk jasa agar anggota dapat mengakses produk jasa yang dimiliki dengan mudah, cepat, setiap saat dan dimanapun juga selama terkoneksi dengan internet.Â
Jika hal ini dapat dipenuhi oleh CU, maka anggota akan menilai bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh CU sudah sesuai dari segi produk jasa.
CU tidak terbatas hanya mengelola keuangan, tetapi yang terutama adalah mengelola manusia. Untuk mengelola manusia tentu dibutuhkan manusia yang berkualitas baik. Untuk melahirkan manusia yang berkualitas, maka tidak ada cara lain selain melalui pendidikan. CU dimulai dari pendidikan, berkembang melalui pendidikan, dikontrol oleh pendidikan dan tergantung pada pendidikan, demikian motto pendidikan di CU.Â
Pendidikan harus dilakukan secara terus menerus, baik untuk pengurus, pengawas, komite, kelompok inti, manajemen  maupun anggota CU. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat memastikan kualitas pelayanan yang baik kepada anggota dan  memastikan keberlanjutan CU. Di era industri 4.0, metode pendidikan di CU mesti mampu mengadopsi perkembangan teknologi.Â
Selain secara luring, metode pendidikan dilakukan dengan cara daring serta saluran media sosial yang ada. Pendidikan dan pemberdayaan yang berkualitas akan membuat anggota puas.
Proses perencanaan strategis harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan CU untuk mencapai misi dan visinya. Perencanaan strategis di CU perlu melibatkan perwakilan anggota agar harapan anggota menjadi perhatian dalam menetapkan tujuan strategis dan selanjutnya tertuang dalam program kerja CU.Â
Program kerja yang dibuat berfokus pada upaya peningkatan kualitas hidup anggota. Program kerja yang sesuai kebutuhan anggota akan membuat anggota puas terhadap pelayanan CU. Metode perencanaan strategis dan perencanaan bisnis perlu memanfaatkan teknologi informasi yang ada, misalnya dalam menjaring harapan atau ide dari anggota.Â
Pemanfaatan sarana teknologi informasi dalam proses perencanaan akan memudahkan dan sekaligus mampu mengurangi biaya.