Secangkir kopi hangat diantara gelap dan dingin
Rintik hujan malam ini mengingatkanku padamu
Semburat wajah diantara pijar lampu kecil disudut hati
Berbayang jelaga yang muram tak habis dirundung sunyi
....
ini bukan sajak indah yang berirama
hanya coretan kecil penanda hati yang merana
masih dan tetap akan kuselipkan doa cinta
di sepanjang malam dalam sajadah tua
....
sendiri disini
menunggumu kembali
berteman kesunyian
bersahabat dengan jiwa -jiwa risau
...
kau...
aku yakin
kau tau bahwa setiap hembusan nafasku ada namamu
dalam kekawatiran tentang badai dan teriknya gurun
dalam kerinduan akan oase dan hujan
.....
tetap..
bertahan disitu
tak perlu lari kepelukanku
akan ada waktu yang indah
mempertemukan jiwa kau dan aku
dalam keabadian yang kita tunggu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H