Tak ada negara yang sempurna. Di negara manapun ada kelebihan dan kekurangan perilaku warga atau pemerintahnya, termasuk negara Saudi Arabia. Sebelum menulis apa yang saya suka.Â
Lebih dulu menulis yang tidak saya suka. Tulisan ini tanpa tendensi apapun, semua murni pengalaman pribadi saya saat menjalani aktifitas sebagai buruh migran di kota Dammam, tahun 2011-2016. Hal yang bisa terjadi di manapun termasuk negeri kita. Pengalaman masing-masing individu bisa jadi berbeda. Ambil yang baik, buang yang buruk.
Ada beberapa hal yang sempat saya amati.
Layanan Publik
Sejak kali pertama masuk ke negara Saudi, layanan di imigrasi bandara sangat buruk. Entahlah apa karena saya cuma calon pekerja biasa, sehingga dilayani asal-asalan.
Pelayanan di sini super lemot, antrian yang sangat panjang. Petugas melayani sambil ngobrol santai. Di sini menghabiskan waktu 4-6 jam, bikin bete.
Di beberapa kantor pemerintah dan bank juga pelayanan sangat lambat, memang budaya atau diskriminasi terhadap warga asing, saya kurang tahu. Hanya sedikit bank yang layanannya cukup cepat dan baik.
Buang Sampah Sembarangan
Sangat disayangkan sebagai negeri muslim, masih banyak warganya yang buang sampah sembarangan, walau sangat jelas tempat sampah tidak jauh dari tempatnya. Secara umum kota-kotanya cukup bersih, karena mempekerjakan tenaga kebersihan yang kebanyakan pekerjanya dari Bangladesh.Â
Mungkin karena ini, mereka seenaknya buang sampah sembarangan. Merasa ada tukang bersih-bersihnya. Dan parahnya
perilaku ini banyak dilakukan TKI kita dan tenaga asing lainnya terutama dari India
Telpon Saat Berkendara
Perilaku ini hampir tiap hari saya lihat, dari yang masih muda sampai kakek tua hobi telpon sambil nyopir mobil. Sering terjadi kecelakaan akibat perilaku safety riding riding yang sangat minim. Dan lagi-lagi perilaku ini juga banyak ditiru para sopir TKI. Infonya sekarang yang melanggar dalam perkara ini dapat hukuman denda yang cukup besar hingga kurungan penjara.
Hobi Merokok
Walau ulama Saudi banyak memberi fatwa pengharaman rokok, namun masih banyak warga yang merokok. Termasuk pakai sisha. Merokok di sembarang tempat dan membuang puntung seenaknya. Bahkan di area pom bensin, masih bisa saya saksikan perilaku buruk ini.Â
Lagi-lagi banyak TKI yang menjadi ahli hisap, bahkan bangga dengan rokok kiriman dari tanah air atau beli di toko-toko Indonesia yang ada di Saudi.