Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini yang Saya Tidak Suka dan Suka dari Negeri Saudi Arabia

18 Agustus 2020   18:55 Diperbarui: 18 Agustus 2020   18:54 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak ada negara yang sempurna. Di negara manapun ada kelebihan dan kekurangan perilaku warga atau pemerintahnya, termasuk negara Saudi Arabia. Sebelum menulis apa yang saya suka. 

Lebih dulu menulis yang tidak saya suka. Tulisan ini tanpa tendensi apapun, semua murni pengalaman pribadi saya saat menjalani aktifitas sebagai buruh migran di kota Dammam, tahun 2011-2016. Hal yang bisa terjadi di manapun termasuk negeri kita. Pengalaman masing-masing individu bisa jadi berbeda. Ambil yang baik, buang yang buruk.

Ada beberapa hal yang sempat saya amati.

Layanan Publik
Sejak kali pertama masuk ke negara Saudi, layanan di imigrasi bandara sangat buruk. Entahlah apa karena saya cuma calon pekerja biasa, sehingga dilayani asal-asalan.

Pelayanan di sini super lemot, antrian yang sangat panjang. Petugas melayani sambil ngobrol santai. Di sini menghabiskan waktu 4-6 jam, bikin bete.

Di beberapa kantor pemerintah dan bank juga pelayanan sangat lambat, memang budaya atau diskriminasi terhadap warga asing, saya kurang tahu. Hanya sedikit bank yang layanannya cukup cepat dan baik.

Buang Sampah Sembarangan
Sangat disayangkan sebagai negeri muslim, masih banyak warganya yang buang sampah sembarangan, walau sangat jelas tempat sampah tidak jauh dari tempatnya. Secara umum kota-kotanya cukup bersih, karena mempekerjakan tenaga kebersihan yang kebanyakan pekerjanya dari Bangladesh. 

Mungkin karena ini, mereka seenaknya buang sampah sembarangan. Merasa ada tukang bersih-bersihnya. Dan parahnya
perilaku ini banyak dilakukan TKI kita dan tenaga asing lainnya terutama dari India

Telpon Saat Berkendara
Perilaku ini hampir tiap hari saya lihat, dari yang masih muda sampai kakek tua hobi telpon sambil nyopir mobil. Sering terjadi kecelakaan akibat perilaku safety riding riding yang sangat minim. Dan lagi-lagi perilaku ini juga banyak ditiru para sopir TKI. Infonya sekarang yang melanggar dalam perkara ini dapat hukuman denda yang cukup besar hingga kurungan penjara.

Hobi Merokok
Walau ulama Saudi banyak memberi fatwa pengharaman rokok, namun masih banyak warga yang merokok. Termasuk pakai sisha. Merokok di sembarang tempat dan membuang puntung seenaknya. Bahkan di area pom bensin, masih bisa saya saksikan perilaku buruk ini. 

Lagi-lagi banyak TKI yang menjadi ahli hisap, bahkan bangga dengan rokok kiriman dari tanah air atau beli di toko-toko Indonesia yang ada di Saudi.

Semoga saat ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Layanan pemerintah lebih cepat. Kesadaran untuk buang sampah pada tempatnya. Safety riding yang baik dan semakin banyak warga yang meninggalkan hobi merokok.
***
Kini saatnya menulis apa yang saya suka dari negeri Saudi Arabia. Tentu, yang paling utama karena Baitullah, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi ada di wilayah Saudi. Tempat yang saya rindukan sejak masih kecil.

Alhamdulillah bisa terwujud mengunjungi tempat yang mulia ini untuk beribadah. Pahalanya puluhan hingga ratusan ribu kali lipat dibanding masjid-masjid biasa. Walau harus menjadi TKI dulu untuk batu loncatan ke sini.

Berikutnya yang saya suka dari negeri Saudi Arabia ini adalah peraturan untuk menutup semua tempat kerja, usaha atau kantor milik pemerintah, saat panggilan azan sholat dikumandangkan. Sungguh nyaman rasanya bisa melaksanakan salat wajib secara berjamaah.

Semua harus menghentikan aktivitas, memberikan waktu pada semua pekerja atau warga untuk menunaikan ibadah salat secara berjamaah baik di masjid, mushola pom bensin atau pelataran dalam mall dan sebagainya. 

Sudah jelas peraturan ini harus ditaati karena ada mutowa atau polisi syariah yang akan mengawasi untuk urusan patuh tidaknya pelaku usaha menutup tempat usaha. Walau tidak sampai mencampuri urusan salat atau tidaknya orang-orang tersebut. Jika nekad buka setelah azan berkumandang, siap-siap saja kena denda, hingga penutupan tempat usaha secara permanen.

Selanjutnya yang saya suka adalah biaya hidup di negeri ini relatif murah. Harga makanan dan kebutuhan pokok cukup murah bagi tenaga kerja asing atau TKI seperti saya. Selain harga terjangkau, juga relatif stabil. 

Dalam kondisi bulan ramadan, hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha, nyaris tak ada kenaikan harga yang berarti. Bandingkan dengan di tanah air. Hari-hari biasa saja sering naik turun, apalagi saat hari raya.

Terakhir yang suka dari negeri ini adalah aman. Ya, keamanan sangat baik. Angka kriminalitas rendah. Memang masih ada kejahatan, paling banter yang pernah saya alami di tempat kerja adalah penipuan. Modusnya tangannya gerak cepat menyelipkan sebagian uang kembalian dan meminta kembali karena merasa kurang. Selebihnya jarang sekali kejahatan.

Masih ada beberapa lagi yang saya suka dari negeri ini, seperti hukum syariat Islamnya, kulinernya lumayan enak dan lain-lainnya. Tapi yang utama dan saya alami secara langsung ya, seperti yang sudah saya tulis. Semoga bermanfaat.
*****
#TS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun