Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berani Ngebut di Kampung Ini?

29 Maret 2018   20:40 Diperbarui: 29 Maret 2018   20:46 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat kata ngebut benjut tak lagi dipedulikan. Ketika "polisi tidur" serasa hiburan off road.Kala tepo sliro, tenggang rasa hilang dari nurani dan sopan santun tinggal slogan...

Maka warga masyarakat bergerak dengan caranya sendiri. Dari peringatan yang paling penuh sopan santun, standar, penuh humor nylekit,sampai yang terkesan radikal. Apa boleh buat, ada sebab ada akibat. Anda boleh suka, boleh benci. Setuju atau tidak setuju.

Foto-foto ini saya ambil di dukuh Gejayan, desa Condongcatur, kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah padat penduduk, baik lokal maupun pendatang. Banyak rumah kontrakan dan kos-kosan. Maklum, area ini tak jauh dari kampus-kampus besar baik negeri atau swasta.

Dokpri
Dokpri
Daerah ini juga menjadi jalur penghubung daerah Jogja utara dengan pusat kota. Lalu lintasnya jadi padat setiap hari. Beberapa jalan kampungnya menjadi "jalur tikus" saat lalu lintas padat pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Sialnya banyak pengendara, terutama sepeda motor yang tidak tahu aturan, seolah melewati jalan milik nenek moyang mereka. Ngebut dijalan kampung yang padat, dimana banyak anak bermain atau warga yang beraktivitas. Tentu sangat membahayakan.

Dokpri
Dokpri
Apa boleh buat, tak cukup dengan himbauan yang halus, peringatan keras dan tegas harus dikeluarkan. Semua demi kenyamanan warga dan pengendara sendiri. Kota Jogja yang mulai padat harus disikapi dengan bijak. Jika tak ingin terlambat sekolah atau bekerja, berangkatlah lebih pagi, agar tak terburu-buru ngebut dijalanan, apalagi jalan kampung.

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun