Saat kata ngebut benjut tak lagi dipedulikan. Ketika "polisi tidur" serasa hiburan off road.Kala tepo sliro, tenggang rasa hilang dari nurani dan sopan santun tinggal slogan...
Maka warga masyarakat bergerak dengan caranya sendiri. Dari peringatan yang paling penuh sopan santun, standar, penuh humor nylekit,sampai yang terkesan radikal. Apa boleh buat, ada sebab ada akibat. Anda boleh suka, boleh benci. Setuju atau tidak setuju.
Foto-foto ini saya ambil di dukuh Gejayan, desa Condongcatur, kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah padat penduduk, baik lokal maupun pendatang. Banyak rumah kontrakan dan kos-kosan. Maklum, area ini tak jauh dari kampus-kampus besar baik negeri atau swasta.
Sialnya banyak pengendara, terutama sepeda motor yang tidak tahu aturan, seolah melewati jalan milik nenek moyang mereka. Ngebut dijalan kampung yang padat, dimana banyak anak bermain atau warga yang beraktivitas. Tentu sangat membahayakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H