Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Klithih, Gaya Kriminal Remaja di Jogja!

7 Oktober 2014   15:15 Diperbarui: 4 April 2017   16:15 7935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_364527" align="aligncenter" width="300" caption="tugu jogja/infokotaajogja.com"][/caption]

Klithih, kata yang masih terdengar asing bagi orang luar Jogja, namun
cukup familier bagi warga kota Gudeg akhir-akhir ini, karena makin
banyak kejadian yang membuat miris dan mengkhawatirkan terutama
bagi orang tua yang punya anak remaja seumuran anak SMP dan SMA.

Sudah beberapa bulan lalu ingin menulis soal klithih ini, namun belum
kesampaian sampai akhirnya harus saya paksakan untuk menulis
semua ini karena anak pertama saya menjadi korban klithih atau apapun
namanya dari beberapa anak sekolah menengah pertama seumurannya
pada hari Senin kemarin (06/10/2014) hingga menyebabkan wajah
bengap dan ada kemungkinan tulang hidung retak, untuk kepastiannya
menunggu tiga hari setelah pengobatan.

Saya yang sedang merantau jauh dari anak hanya bisa berdoa untuk
kesembuhan anak serta mendoakan para pelakunya bertaubat, namun
tetap berharap kasusnya diproses hukum untuk mempertanggungjawab-
kan perbuatan mereka.

Arti Klitih
Walau sudah cukup lama menjadi warga Jogja, namun terus terang saya
baru tahu arti klithih yang sebenarnya. Belum ada keterangan baku soal
kata klithih, namun secara singkat bisa saya terangkan, ini semacam gang,
tim atau grup pengganti tawuran, biasanya berputar keliling mencari
mangsa dijalan-jalan dengan mengendarai sepeda motor.

Sasarannya anak sekolah yang jadi musuh, walau kini berkembang ke siapa
saja yang lagi apes menjadi sasaran anarki para remaja ini. Dari pemukulan
hingga kekerasan menggunakan benda tumpul sampai senjata tajam. Mereka
melakukan aksinya pada jam bubaran sekolah sampai sore hari, dan yang
bikin miris serta meresahkan masyarakat, sekarang banyak pula yang operasi
dini hari hingga pagi.

Korbannya dinamakan klithih, sedangkan pelaku atau perbuatannya
disebut ngelithih. Persentase remaja ngelitih ini di Jogja mungkin tidak
terlalu besar, namun sangat meresahkan para masyarakat. Selalu membawa
korban luka hingga ada yang hilang nyawanya.

Sudah banyak keluhan dimasyarakat yang disampaikan langsung ke aparat
keamanan atau lewat media sosial soal klithih ngelithih ini, namun masih juga
banyak korban yang timbul akibat ulah anarki remaja ngelithih. Perlu ada
usaha lebih keras lagi dari aparat kepolisian dan tentunya peran serta warga
masyarakat agar terjaga keamanannya karena jika dibiarkan berlarut-larut
bisa berkembang kriminal yang lebih parah seperti perampokan atau
pembunuhan, karena ngelithih sekarang tidak cukup hanya membuat babak
belur korban atau berdarah-darah, tapi juga mengambil harta korban.

Kenyamanan warga Jogja benar-benar terusik dengan ulah kriminal para
remaja ini. Bagaimana pak polisi? Monggo yang mau urun rembug agar
dapat solusi mengatasi masalah klitih mengelitih!

Dammam, 07/10/2014

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun