Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

iPad dari Raja Saudi untuk Anak Yatim Aceh

18 Oktober 2014   20:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:33 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413611781641223399

[caption id="attachment_367299" align="aligncenter" width="300" caption="iPad da anak Aceh/tribunnews.com"][/caption]

Wajah-wajah berseri nampak terlihat dari anak-anak ini. Pulang dari ibadah haji plus oleh-oleh tablet iPad besutan Apple serta uang 5000 riyal atau setara dengan 16 juta rupiah dengan kurs har ini 1 riyal = 3200 rupiah. Inilah wajah anak-anak yatim dari propinsi Aceh yang baru pulang dari Saudi Arabia pada hari Selasa (14/10/2014).

Mereka mendapat undangan dari Raja Saudi Arabia, Abdullah bin Abdulaziz. 105 anak-anak yatim berprestasi yang dipilih diantara 2000-an anak yatim yang selama ini mendapat bantuan dari Raja Saudi Arabia melalui Aliansi Konferensi Islam (OKI) di Banda ACeh.

Mendapatkan layanan VVIP layaknya pejabat negara, mendapat pengawalan asykar atau tentara Saudi Arabia saat menjalankan prosesi ibadah haji, tidak dibiarkan panas berlama-lama hingga diantar naik bus saat melempar jumrah dimana jamaah lain harus berjalan kaki.

Menginap di istana Raja Saudi selama di Mekkah, berziarah ke makam Nabi di Madinah, berkunjung ke Jeddah dan melakukan berbagai kegiatan bermanfaat lainnya. Semua tak lepas dari pengawalan dan protokoler kerajaan.

Mereka memang layak mendapatkan kehormatan itu. Sebagai pemimpin negara Islam, Raja Abdullah bin Abdulaziz tentu sangat paham bagaimana memuliakan anak yatim. Dengan harta dan kekayaannya tidaklah sulit melakukan itu semua. Tapi bukan alasan bagi yang tak punya kekuasaan atauu banyak harta untuk tidak memuliakan anak yatim.

Inti dari catatan ringan ini adalah untuk mengingatkan diri sendiri dan mengajak pembaca memuliakan anak yatim semampu yang kita bisa lakukan. Pahala dan keutamaannya tak perlu diragukan lagi seperti yang terdapat dalam sebuah hadis Bukhari, 'Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya

Jangan sampai pula kita menjadi pendusta agama dengan menghardik anak yatim atau memakan harta mereka. "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim" dan "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zhalim, sebenarnya mereka menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala"
Wallahu a'lam

Dammam, 18/10/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun