Mohon tunggu...
Teguh Suprayogi
Teguh Suprayogi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terapis

La ilaha illallah

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dimana Ada Bencana, Disitu Ada ACT

17 Desember 2014   12:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_383209" align="aligncenter" width="300" caption="ACT Banjarnegara/FB ACT"][/caption]

Tak berlebihan jika penulis berkata,"Dimana ada bencana disitu ada ACT".
Ya, Aksi Cepat Tanggap atau ACT selalu hadir memberi bantuan disaat
terjadi bencana alam diseluruh pelosok Indonesia. Organisasi nirlaba ini
selalu cepat bergerak atau action dimana ada bencana, termasuk
tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu di Banjarnegara, Jateng.

Tanpa mengecilkan peran organisasi lain atau tim SAR yang ada di
tanah air, artikel singkat ini murni opini dari penulis yang pernah melihat
langsung sepak terjang organisasi ini disaat bencana gempa bumi 2006
dan erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 di Jogja. Saat itu penulis
mengalami langsung kedua bencana alam tersebut, walau tidak sampai
menjadi korban yang terdampak langsung.

[caption id="attachment_383210" align="aligncenter" width="300" caption="Ambulan ACT/FB ACT"]

1418769552306638963
1418769552306638963
[/caption]

Penulis merasa salut dengan lembaga kemanusiaan yang mengkhususkan
diri pada penanganan bencana alam dan bencana kemanusiaan secara
terpadu (Integrated Disaster Management), dari mulai emergency,
rescue, relief
, medis, hingga rekonstruksi dan recovery(pemulihan).
Selalu sigap sesuai dengan namanya, Aksi Cepat Tanggap.

Visinya menjadi pelopor dalam menumbuhkan jiwa-jiwa peduli
berbasis kerelawanan menuju kemandirian masyarakat
, ACT
senantiasa mengusung nilai-nilai kepedulian, kerelawanan dan kemandirian
masyarakat dalam menjalankan setiap programnya.

ACT berdiri pada 2005 sebagai institusi resmi dan mandiri. Program yang
ditangani berkembang tidak lagi hanya berkisar pada bencana alam,
namun juga mengembangkan konsentrasinya pada bencana sosial atau
bencana kemanusiaan. Termasuk di antaranya, gizi buruk, rawan pangan,
anak-anak, masalah kesehatan dan sanitasi lingkungan, pendidikan,
pemberdayaan ekonomi, pembangunan masyarakat, hingga konflik sosial.

Dari pengamatan penulis, inilah salah satu lembaga yang independen,
netral, transparan sertan akuntabel. Pemanfaatan dana donasi dari publik
serta dana CSR perusahaan semua diaudit oleh akuntan publik. Hingga
kini penulis belum pernah mendengar ada masalah dengan bantuan
keuangan dari masyarakat pada organisasi ini.

[caption id="attachment_383211" align="aligncenter" width="300" caption="Posko ACT/FB ACT"]

14187696281910183472
14187696281910183472
[/caption]

Seperti yang dijelaskan dalam website organisasi ini, ACT juga membentuk
Disaster Management Institute of Indonesia (DMII), yang merupakan pusat
referensi dari seluruh pengetahuan dan pengalaman praktis ACT dalam
perjalanannya menangani bencana.

DMII memberikan training emergency dan kebencanaan, di berbagai
perusahaan, sekolah, lembaga pemerintahan dan publik, dengan penekanan
pada pemasyarakatan Pengurangan Resiko Bencana atau mitigasi
(Disaster Risk Reduction – DRR). DMII juga telah menghasilkan Standard
Operational Procedure (SOP) penanggulangan bencana dan kondisi darurat,
selain juga menjadi konsultan untuk pusat-pusat pendidikan kebencanaan.

Penulis berharap seusai bekerja di luar negeri menjadi TKI, nanti bisa
bergabung menjadi relawan semacam ACT ini, membantu saudara kita
yang tertimpa bencana. Dengan kemampuan memasak, memijat dan
sedikit pendidikan SAR, mungkin ada yang mau menerima relawan
seperti penulis? Ada kebahagiaan tersendiri bisa membantu orang-orang
yang sedang kesusahan tertimpa musibah...

Dammam, 17/12/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun