Mohon tunggu...
Danny PH Siagian
Danny PH Siagian Mohon Tunggu... Dosen - Menulis, Menulis dan Menulis

Jurnalis dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Manuver Politik Ahok yang Menohok

11 Maret 2016   09:29 Diperbarui: 11 Maret 2016   18:41 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi dalam hal ini, Cagub Ahok dan Cawagub Heru dalam jargon mereka yang sudah mulai dimunculkan, Jakarta Baru (Basuki-Heru), tidak memiliki basis massa, sebagaimana lazimnya yang dimiliki parpol. Mungkin, untuk mencapai syarat pendaftaran ke KPUD DKI Jakarta, bisa saja yang dikatakan Ahok tercapai.

Namun, bagaimana dengan pertarungan peraihan suara nanti di Pilkada? Apalagi, untuk menjadi pemenang, presentasenya harus diatas 50 persen, atau 50 persen plus 1. Jika diasumsikan dengan jumlah pemilih dalam DPT, maka setidaknya hampir 4 juta suara harus diraih. Bagaimana kalkulasinya meraih angka sebanyak itu, jika tidak punya basis massa?

Tentu, bukan Ahok namanya jika tanpa manuver lanjutan. Nampaknya, dengan strategi ini, Ahok menciptakan ‘bargaining power,’ agar parpol yang tidak memiliki jagoan, atau tidak berkolaborasi dengan parpol lainnya, masuk dalam jeratannya. Ibaratnya, Ahok sedang membuat jaring laba-laba. Dan belum apa-apa, partai Nasdem sudah menyatakan dukungannya, kendati surat dukungan tidak berlaku untuk syarat pendaftaran di KPUD.

Sebab bagamanapun, seorang Ahok sudah membuktikan kinerjanya yang penuh gebrakan dan penuh sensasi. Sebagai petahana, nampaknya Ahok seolah bisa menerawang, bahwa apa yang dilakukannya selama ini untuk kepentingan rakyat Jakarta, dan untuk kemajuan DKI Jakarta, sekaligus menjadi daya pikat dan modalnya untuk menarik simpati rakyat. Apalagi, Ahok memiliki daya jual yang tinggi sebagai seorang figur atau sosok Gubernur.

Dengan demikian, maka akumulasi peningkatan pendukungan bagi pasangan Ahok-Heru, akan sangat mungkin secara perlahan namun pasti, meningkat hingga jelang Pilkada 2017. Mari kita lihat!

Danny PH Siagian
Pemerhati Sosial Politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun