Mohon tunggu...
halya violet
halya violet Mohon Tunggu... -

Pilihan bukan di tangan orang yang akan mengingat kita. Sebaliknya, bagaimana kita ingin diingat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersyukur

9 November 2011   02:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak orang yang mengenalnya menangis dan bertanya "WHY GOD?"

Selama 10 bulan semua keluarga tahu bagaimana Ochie dan seluruh keluarga berdoa kepada Tuhan memohon kesembuhan. Papanya meninggalkan pekerjaannya selama 10 bulan untuk bisa mendampingi Ochie, sang mama juga selalu ada di sampingnya, merawat Ochie sambil tekun berdoa memohon kemurahan Tuhan untuk kesembuhan anak terkasih.
Setiap pagi dan malam di RS mereka membaca firman Tuhan, memuji, menyembah dan berdoa, mendekatkan diri kepada Tuhan. Keluarga ini masuk dalam keintiman yang sangat dalam kepada Tuhan, yang belum pernah mereka alami sebelumnya.

Mulai dari dokter, suster, bahkan janitor di RS negeri tetangga ini pun mengasihi anak kecil yang tabah, dan suka tersenyum ini.

Ochie menjadi pasien favorit di RS.
Ada keluarga pasien lain yang sama-sama menderita Leukemia, berwarganegara Malaysia, juga sangat mengasihi Ochie. Sering membeli keperluan-keperluan Ochie, membawakan makanan untuk Ochie.
Semua orang yang mengenalnya di sana mengasihinya..

Muncul pertanyaan, kalau manusia saja sangat mengasihi Ochie, masakan Tuhan tidak menunjukkan belas kasihnya dengan menyembuhkan Ochie?
Mengapa Tuhan? Bukankah Ochie anak yang baik? Bukankah ia meminta dengan sangat supaya Engkau menyembuhkannya? Ohhh Tuhan, .... bagaimana mungkin anak yang Kau beri otak yang pintar (angka-angka yang menghiasi raportnya rata-rata angka 9) tidak Engkau beri kesempatan berkarya bagi Tuhan lebih lagi? Ohhh Tuhan,,,,,,, Air mata membanjiri hati keluarga, dan teman-teman yang mengasihi Ochie.

Saya sebagai tantenya juga sangat berduka.
Semalam sebelum kepergiannya, saya menangis berdoa di hadapan Tuhan, dengan berpegang kepada 1 ayat firman Tuhan saya berdoa "Tuhan, jangan ambil Ochie di pertengahan umurnya. Ijinkan dia menggenapi seluruh rencanaMu dalam hidupnya"

Ditengah-tengah galaunya pikiran yang dipenuhi pertanyaan "kenapa ?", satu kesaksian yang membuat hati saya bisa berkata "God makes sense" (sekalipun belum mengerti) adalah ketika kemudian mendengar bahwa 2 hari sebelum pulang ke rumah Bapa, Ochie berkata kepada mamanya,
"Mama, .... rumah baruku sudah selesai."
Yesus sudah menyediakan rumah baru untuk Ochie, sehingga Ochie harus pulang. Pertandingannya sudah selesai. Ochie sudah sampai garis FINISH.
"REMEMBER ME THIS WAY"
(a true story of Yosephine Priskila Taruli "OCHIE" Manik)
Selama berada di rumah duka, saya melihat banyak sekali orang-orang yang mengasihi Ochie. Berbagai kalangan berusaha menunjukkan simpati.
Teman-teman sekolah yang sudah 10 bulan tidak ditemuinya, menyempatkan diri datang ke rumah duka mengucapkan perpisahan terakhir kali.
Bahkan menulis lagu perpisahan dan menyanyikannya untuk Ochie.
Mereka juga minta ijin kepada pihak sekolah agar diberi kesempatan mengantarkan Ochie ke tempat peristirahatan terakhir. Tidak hanya berseragam putih-biru selayaknya siswa SMP, bahkan banyak yang berseragam putih-abu-abu, siswa SMA. Panas terik cuaca saat itu tidak mengurungkan niat mereka untuk ikut sampai ke tempat Ochie akan dikebumikan.

Guru yang pernah mengajarnya ketika masih TK juga datang ke rumah duka. Kalau bukan karena Ochie anak yang menyenangkan, tidak mungkin guru yang mengajarnya 10 tahun yang lalu masih ingat kepadanya. Orangtua teman-temannya juga menyempatkan diri untuk menyampaikan kesaksian mereka tentang Ochie. Melihat banyaknya teman dan saudara yang mengasihinya, kita mungkin cenderung akan mengingat Ochie sebagai anak yang baik, supel, pintar bergaul, sehingga dikasihi semua.
Apakah seperti itu Ochie ingin diingat?
Sebagai seseorang yang baik dan menyenangkan ?
SHE LEFT HER FOOTPRINTS : HER DIARY

Sampai saya melihat sebuah diary, yang selama Ochie sakit dipenuhi dengan tulisan-tulisan tangannya.
Sebelum membuka halaman demi halaman yang ada di dalam diary itu, apa yang ada dalam benak Anda?

Pastilah isi dari diary itu kira-kira seperti ini:
Dear Diary..... hari ini aku merasakan sakit yang luar biasa, .... aku sudah nggak kuat lagi ...
Dear Diary ......kenapa ya Tuhan mengijinkan aku mengalami sakit ini?
Dear Diary... kok aku nggak sembuh-sembuh ? Tuhan kenapa nggak tolong Ochie? Apa Tuhan nggak sayang sama Ochie?

TERNYATA ...............

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun