Rintik hujan ini
Berikan hawa yang terasa lembab
Layaknya hari ini yang ku rasa engap
Rintik hujan ini
Seperti kehilangan jati dirinya
Serasa angkuh dan jijik untuk kembali ke ibu bumi
Rintik hujan ini
Seperti ragu untuk jatuh kedalam pelukan rindu sang tanah
Rintik hujan ini
Gambarkan kesunyian hati
Yang slalu ingin menyapaNya
Menyapa dengan sebuah ucap tanya
Haiiii Yang Mulia
"mengapa", Â
"kenapa",
"harus bagaimana",
"masihkah Engkau mendengarku"
Haiiiii Yang kupertuan
Oh...
Rintik hujan ini
Turun berurut
Bertitik berbaris
Berderet terseret pada kaca daun jendela
Seakan enggan tak ingin kembali ke pelukan Tuan Tanah
Tapi n'tahlah
Ku yakin diriMu masih ingin tetap menanti
Menanti ku kembali
Bak Tuan tanah yang selalu merindukan dekap rintik hujan pagi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H