Mohon tunggu...
Vincentius Wishnu
Vincentius Wishnu Mohon Tunggu... Psikolog - Karyawan swasta yang mencoba mencari dan memaknai sebuah gagasan yang menarik untuk kembali ditaburkan hal baik ke sekitar

Cancer Boy Interest in human, educationm and people development

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Daniel Oscar Baskoro: Berawal dari Hacker Menjadi Seorang Google Student Ambassador

2 Januari 2016   16:01 Diperbarui: 3 Januari 2016   22:32 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat menjadi mahasiswa di Universitas Gajah Mada di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dengan jurusan Ilmu Komputer, Oscar dipercaya untuk berkolaborasi dengan Google mengembangkan perangkat kacamata Google Glass. Bersama dengan tiga rekan mahasiswa UGM lainnya, Oscar berhasil menetaskan sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi mengenai bencana bagi pemakai Google Glass secara real di depan mata. Apikasi tersebut diberinama Quick Disaster. Maka pihak Google pun menunjuk langsung dirinya untuk menjadi Google Student Ambassador dan anggota Google Glass Explorer. Keberhasilannya dalam membuat aplikasi Quick Disaster, menuai hasil ia mendapatkan penghargaan sebagai pemenang Best Public Safety App di California tahun 2014.

[caption caption="sumber: http://www.twincities.com/ci_24581441/google-glass-half-empty-or-half-full"]

[/caption]

Berbagai penghargaan yang diraih oleh pemuda yang memiliki ketertarikan pada dunia fotografi ini, ia dapatkan baik di tingkat nasional maupun internasional. Berikut merupakan penghargaan dan prestasi yang didapatnya (dikutip dari http://www.kompasiana.com/ryanmintaraga/sosok-daniel-oscar-baskoro-google-ambassador-dengan-segudang-penghargaan-tingkat-dunia_54f385ec7455137b2b6c7a07)

  1. Best Public Safety Innovation dari IBM dan AT&T Amerika,
  2. Global Winner Award dari Bank Dunia,
  3. Inspirational Young Leaders dari PBB,
  4. 50 Inspirational Young People in Indonesia dari Jawa Pos,
  5. World Geo Good People dari Google,
  6. Jenesys 2.0 Winner dari pemerintah Jepang,
  7. Top 10 Best Student dari UGM,
  8. Think Quest Oracle International Achievement dari Oracle,
  9. Top 10 Award Indonesia Information Technology Awards (INAICTA) 2013 dari Kemenkominfo,
  10. XL Future Leaders dari XL-Axiata Malaysia.

Sisi humanis dari Oscar mulai semakin berkembang, terlebih saat ia menempuh pendidikan SMA di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Spirit dari sekolah yaitu menjadi “man for others” (menjadi manusia bagi sesama) seakan menjadi visi hidupnya dalam mengembangkan karya-karyanya. Pemuda yang memiliki hobi bersepeda ini memiliki pandangan bahwa keahlian dalam bidang digital sebaiknya dilengkapi dengan kemampuan desain dan teknis untuk membuat suatu aplikasi atau wearable device yang memberi manfaat bagi kemanusiaan.

Kepeduliannya untuk menjadi bermanfaat bagi sesamanya, ia buktikan dengan melakukan kegiatan sosial. Bertepatan pada hari Raya Idul Fitri (10 Juli 2015), Oscar bersama rekan-rekannya membuat kegiatan sederhana dengan memberinya judul “Pulsa 10 ribu untuk 100 tukang becak di tanggal 10 Juli”.

[caption caption="sumber: http://www.oscarxpi.com/post/123707074243/today-i-do-simple-activity-with-my-friends-having"]

[/caption]

Mimpi Oscar dan Pesannya Bagi Generasi Muda

Dilansir dari laman Linkedin, saat ini Oscar bekerja sebagai research consultant yang berfokus pada big data dan wearable device research for emerging country development di United Nation, Jakarta. Selain itu dia mengembangkan inovasi data-data analitik di bidang kesehatan, bencana alam, dan keamanan publik. Dia pun juga aktif sebagai public speaker di institusi-institusi pendidikan.

Walaupun usianya masih tergolong muda, ia memiliki mimpi besar berkaitan dengan cita-citanya untuk mengembangkan teknologi demi kemanusiaan. Mimpinya adalah membangun perusahaan teknologi seperti dalam film Iron Man, Stark Industries. Perusahaan teknologi yang mengembangkan teknologi untuk kepentingan masyarakat dan menciptakan efisiensi di berbagai sektor, termasuk teknologi infrastruktur. Selain itu, ia masih haus untuk menimba ilmu. Ia bercita-cita untuk menempuh pendidikan S2 di bidang antropologi atau pengembangan masyarakat.

Dalam sharingnya di #Kuchat Kamis dengan tema “Innovating Yourself Through Technology”, Oscar mengusulkan kepada generasi muda. “Jika kamu punya ide inovasi teknologi tapi merasa nggak sanggup mengaplikasikannya? Jawabannya hanya satu: KOLABORASI!”. Ia menambahkan bahwa dalam menciptakan sebuah inovasi pun, tidak boleh hanya melihat dari satu perspektif saja. Menurutnya, teknologi inovasi yang tepat harus dapat terbuka dalam berpikir dari berbagai sudut pandang. Terutama dari sudut pandang orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Oleh karena itu diperlukan networking.

Sebuah kesuksesan atau keberhasilan tidak cukup diperoleh melalui pendidikan formal saja. Kita sebagai generasi muda, perlu untuk melihat diri kita sendiri. Apa passion kita, apa visi kita, apa kekhasan kita dibandingkan dengan orang lain, dan bagaimana kita mewujudkannya. Mungkin pertanyaan-pertanyaan sederhana itu dapat membuat kita untuk berefleksi tentang apa mimpi kita. Satu hal yang perlu kita pelajari  dari sosok Daniel Oscar Baskoro adalah kita belajar dari kesalahan dimasa lalu. Dengan kita belajar dari pengalaman akan kegagalan dan selalu mengevaluasi penyebabnya maka setapak kita menapaki tangga menuju keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun