Pagi ini saya mendengarkan sebuah talk-show di radio mengenai ‘perlakukan tidak adil’ di tempat kerja.
Dan tidak surprise menemukan banyak sekali yang akan menyambut topik ini dengan antusias karena melihat dirinya dan merasa berada di situasi tersebut.
Bukankah kalau kita menoleh ke sekeliling, kita bisa melihat dan merasakan begitu banyaknya orang yang mengeluh berada dalam keadaan yang buruk?
Dari perlakuan tidak adil oleh atasan, persaingan rekan kerja, gaji yang kecil, kesempatan karir yang terbatas, perusahaan tidak peduli akan perkembangan diri, kultur perusahaan yang serba merusak, terlalu banyak gossip, dan lain-lain.
Saya mengangkat kisah di atas sebagai metafora sebuah kebijakan : ke mana pun Anda pergi, di mana pun Anda berada, yang akan Anda lihat, dengar, dan rasakan, adalah sesuai dengan PILIHAN Anda!
Situasi atau keadaan adalah keadaan. Anda yang MEMILIH mendatanginya, Anda yang MEMILIH untuk mengalaminya, Anda yang MEMILIH untuk tetap mengalaminya, bereaksi terhadapnya, mengambil sikap terhadapnya, dan Anda yang MEMILIH juga untuk mengatakan CUKUP atau TERUSKAN.
Dengan MEMILIH berada di sebuah tempat, Anda sudah MEMILIH untuk berada di keadaan yang ada di tempat itu, entah baik atau buruk. Itu adalah KEPUTUSAN Anda!
Dengan MEMILIH untuk menetap di situ walau sudah punya persepsi buruk mengenai keadaannya, Anda sudah MEMILIH untuk menerima keadaan itu.
Kalau Anda berkoar-koar dan setiap hari berteriak Anda tidak bisa menerima keadaan itu, pertanyaannya adalah: apa yang Anda PILIH untuk dilakukan untuk bisa menangani dengan lebih baik atau malah keluar dari keadaan itu?
Hidup ini terlalu singkat untuk hanya diisi oleh gerutuan dan komplain. Apalagi komplain akan PILIHAN sendiri.
Kalau Anda merasa telah membuat PILIHAN yang salah di awal, sehingga merasa jatuh ke keadaan sekarang, PILIHLAH untuk melakukan sesuatu yang BERGUNA terhadap perasaan Anda itu.