Mohon tunggu...
Avian Ferdiyansyah
Avian Ferdiyansyah Mohon Tunggu... -

Apa ya...? Koordinat 6°42′54″LS,108°34′9″BT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kunci Sukses Dahsyat Bersyukur

3 Maret 2010   19:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak punya cukup banyak hal untuk disyukuri? Masa?
Coba, Anda masih bisa menggerakkan jari-jari Anda? Syukuri itu.
Rambut Anda tidak berkutu? Syukuri itu.
Anda masih bisa ke 'belakang' dengan normal? Bukannya itu juga suatu anugerah?
Anda bisa menarik napas? Syukuri ini juga, ada orang-orang yang menderita tidak bisa melakukannya.

Udara masih bebas. Air bersih masih mudah didapat. Hujan yang mendinginkan negeri kita yang berdebu dan panas ini masih mau turun. Malam masih gelap sehingga kita bisa tidur dan istirahat. Matahari belum terbit di sebelah barat. Dan masih banyak lagi. Jadi, mana mungkin Anda tidak punya sesuatu untuk disyukuri. Bersyukurlah banyak-banyak, setiap hari, setiap saat. Kalau Anda bisa membaca kalimat-kalimat dalam situs ini, maka Anda juga harus bersyukur karena nasib Anda labih baik dari jutaan manusia lainnya di dunia.

Baca lebih lanjut tentang alasan bersyukur yang jauh lebih luas lagi ini di sini.
Dan jika kamu menghitung-hitung ni'mat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya (karena banyaknya). Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyayang.
~ Qur'an: Surat An Nahl: 18 ~

b. Setiap hati kita suntuk dan resah, dan mulai kehilangan semangat dan kepercayaan, coba baca ulang "jurnal syukur" Anda tersebut, dan lihat betapa banyak yang TUHAN TELAH berikan kepada Anda.

c. Bila Anda sendiri sedang merasa kekurangan, coba cari beberapa orang yang Anda tahu lebih buruk lagi kondisinya dibandingkan Anda. Cari, temui, amati kehidupan mereka.
Lalu lakukan sesuatu yang bisa membantu mereka (meskipun sedikit). Ini "memaksa" kita untuk lagi-lagi melihat betapa beruntungnya kita, dan bahwa nikmat Tuhan itu tidak akan habis meski kita membaginya dengan orang lain.

4. Terapkan ajian "UNTUNG" ala orang Jawa (untuk suku lain, maaf kalau saya salah klaim tentang falsafah ini, karena sebagai orang Jawa, setahu saya, orang Jawalah yang suka memakai aji-aji ini...)... yaitu, bila mereka tertimpa musibah, mereka selalu mencari baiknya dan mengatakan, "Untung ya ....." (lalu menyebutkan sesuatu yang sebaliknya dari musibah tadi).

Misalnya: Bila satu keluarga sakit semua, mereka akan bilang, "Untung tidak sampai meninggal." "Atau untung punya uang untuk berobat." Atau "Untung tidak perlu sampai dirawat."

Dan untung-untung lainnya. Yang intinya mencari "the silver lining of the dark grey clouds" atau mencari elemen positif dari segala sesuatu yang di luarnya nampak negatif.
Reminder
Dan bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri...Qur'an: Surat Luqman: 12.

5. Cara menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur berikutnya, adalah dengan selalu menjawab dengan penuh semangat dan rasa bahagia semua pertanyaan yang menanyakan kabar Anda, entah itu tentang kondisi kesehatan, keuangan Anda, kehidupan Anda dsb.
Jawab semua pertanyaan tentang kabar Anda dengan kalimat seperti berikut,
"Alhamdulillah atau Puji Tuhan........." (lalu sebutkan berita baiknya). Apapun itu berita baiknya, walau sekecil apa.

Jangan katakan dengan lesu dan lemas, "Ya, beginilah nasib saya Mas" atau jawaban lain yang senada.
Anda paham maksud saya kan?
Pokoknya, jangan sekali-kali mengecilkan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita.

6. Sering-sering mengadakan acara "syukuran" juga merupakan langkah menerapkan kunci sukses dahsyat bersyukur ini. (Yes, make every day a thanks-giving day).
Bisa berupa mentraktir makan sobat karib (berdua saja bila memang dana terbatas) sebagai rasa syukur dia telah mendukung kita selama ini.
Bisa lebih besar dengan mengundang tetangga makan-makan di rumah. Bisa dengan mengirim makanan ke panti asuhan, ke anak-anak jalanan di bawah jembatan, ke mana saja. Yang tujuannya adalah untuk mengungkapkan syukur akan apa yang SUDAH kita terima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun