Di masa pemadatan, harusnya aku makin giat belajar, namun beljaar terus-menerus sama sekali bukan gayaku. Saat pelajaran terutama menghitung aku sering menyumpal telingaku dengan earphone kemudian mengerjakan tugas. Entah kenapa, hal itu selalu bisa membantuku. Bukankah setiap orang memiliki keunikan?
Hari pendaftaran SNMPTN. Aku nekat untuk mendaftar IPB dan pilihan kedua aku memilih UNNES. Padahal aku orang yang cenderung mudah bosan, tapi aku tetap nekat mendaftar disana.
Akhirnya, setelah berikhtiar, puasa, dan berdoa tiap shalat, Allah mengijinkanku untuk diterima di IPB. Sungguh keajaiban yang tidak terduga. Dengan ini aku ingin membuktikan pada semua orang,
Tidak selamanya menjadi terpinggir akan selalu terasingkan, namun dengan campur tangan Tuhan dan usaha semua pasti dapat terjadi. Saat aku reuni ke SMP, guru-guru bertanya dimana aku melanjutkan SMA, saat aku menjawab banyak guruku yang meremehkanku. Dalam hati aku bertekad untuk membuktikan pada guruku, bahwa aku juga mampu.
Kini aku resmi menjadi mahasiswa IPB prodi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Aku harap aku bisa menjalaninya dengan baik dan bisa menjadi mahasiswa yang berkualitas.
Mereka bilang kita sudah memiliki takdir yang diberikan Tuhan, kita hanya perlu menerimanya, entah itu baik atau buruk. Tapi aku tidak setuju. Hidup kita dapat kita ubah dengan usaha, doa, dan niat kita menjalani hidup.
Aku yakin selama aku memiliki niat yang baik, maka Allah pasti akan memberikanku jalan dan memberikan yang terbaik dari-Nya. Jika aku tak mendapatkannya sekarang, mungkin Allah menyimpannya untuk esok.
Kita semua memang memiliki takdir. Takdir yang tidak bisa kita hindari, yang tidak bisa kita pungkiri, yang hanya bisa kita terima... kematian. Tinggal bagaimana kita bersiap untuk menghadapinya.
Semoga tulisan saya bisa bermanfaat bagi Anda, syukur jika bisa memotivasi Anda.
Terimakasih ^^
Â