Mohon tunggu...
Zee PeGe 0,5
Zee PeGe 0,5 Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

zee ohm

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ghulam: Malam yang Tersedu

3 April 2014   14:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


malam melarut, ghulam-ghulam menepis kantuk. denting gelas kaca harus tertata sesuai urutan oktafnya. permadani beludru hijau terhampar di antara lilin-lilin redup beraroma gaharu.

saat tuhan mengambil malam dari mimpi makhluknya, ghulam-ghulam menjura khidmat. yang mereka perdengarkan di telinga datuknya hanyalah sendika dhawuh.

saat para fulan menikmati denting gelasnya dan permadani beludru melalaikannya pada datuk, ghulam-ghulam tersedu. tetesan keringat mereka hanya menghasilkan rumah laba-laba.

April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun