Mohon tunggu...
thoni anthoni
thoni anthoni Mohon Tunggu... -

mencoba berfikir positif untuk mendapatkan hasil yang positif

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aku Benci Tuhanku....

9 Januari 2011   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku benci Tuhan ku....

Ya rabb, aku ingin angka 9 kenapa Kau beri aku angka 4? aku ingin warna biru tapi kenapa kau beri aku warna merah? aku ingin lurus ya rabb, tapi kenapa kau arahkan aku kejalan yang berkelok ini, Kenapa ya rabb? seringkali aku merasa bahwa pikiran kita tidak sejalan atau bahkan aku acap kali be suudzan kepada mu kalau kau tidak tahu apa yang aku mau dalam hidup ini, ingin rasanya aku memakimu, ingin rasanya aku marah padamu sebagai wujud kecewaku padamu. Tapi semua itu percuma karena tiap kali aku marah atau memakimu aku tak dapat jawaban langsung dari Mu, yang ku dapat hanya "kebisuan" Mu yang membiarkan ku larut dalam kecewa ini. Ingin rasanya aku berkunjung menemui Mu tuk bertanya, "ya rabb kenapa si apa yang aku akukan tak langsung berhasil?" Kau seakan tak suka padaku, apa yang aku lakukan seakan selalu salah di hadapan Mu?kenapa kau tak memberiku jalan yang instant dalam hidup ini agar tiap apa yang aku usahakan akan langsung membawa hasil? bukankah kau sendiri yang bilang jangan pernah menunda-nunda pekerjaan? tapi kenapa sekarang seakan kau yang selalu menunda pekerjaaku untuk mendapatkan hasil yang aku inginkan? jawab ya rabb, jangan kau diam dan bingungkan aku dalam permainan pikiran ku sendiri seperti ini, aku butuh jawaban Mu...Kumenanti lama jawaban langsung darimu, deti-detik kulalui hingga detik itu berubah menjadi hari tapi tak jua aku merasa dapat jawaban langsung dari Mu, aku kecewa pada Mu, aku benci pada Mu hingga aku putuskan tuk tidak lagi bicara dan mengingatmu lagi sampai aku sampai pada batas kesendirian yang akhirnya menyadarkan ku akan kuasa Mu ya rabb, melalui serentetan peristiwa kau jawab semua pertanyaanku itu tanpa terlewat satu pertanyaan pun. Kau jawab pertanyaan pertamaku dengan kebencian ku kepada Mu yang memacu ku untuk tetap egois dan mencoba belajar lagi hingga akhirnya aku bisa menggapai angka 9 tapi bahkan angka 10 bisa kini bisa aku gapai. Kini aku tahu kenapa dulu ketika aku menginginkan angkan 9 tapi kau beri aku angka 4, itu semua karena kau tak mau aku terlarut euforia angkan 9. Kau belokan aku keangka 4 semata hanya untuk memacu ku agar lebih mantap lagi dalam belajar. Alangkah indahnya bimbinngan mu pada ku ya rabb, dalam membimbingku bahkan kau tak tega untuk menyakiti ku. Kau begitu sabar menghadapikku, bahkan Kau selalu mendekatiku disaat ku terlena akan kebencianku pada Mu, melalui selipan-selipan kebencian ku pada Mu Kau memotivasiku untuk terus belajar. Kau relakan dirimu untuk di hinakan oleh hamba mu sendiri hanya sekedar untuk memotivasi dia untuk terus maju dan belajar. Ya rabb,ampuni aku yang tak tau diri ini, yang mata dan hatinya buta oleh rasa sesaat tanpa pemikiran panjang. Kini aku akui kuasamu ya rabb, dan aku rasakan betapa kau jelas menjawab tiap pertanyaan dan keluh kesahku padamu tanpa ada yang terlewat satupun dan satu yang begitu aku pahami dari diri Mu, kau begitu belas asi, iklas dalam membimbing hamba Mu yang tak tau diri ini tanpa ada sedikitpun rasa marah lantaran telah dihina oleh hampamu yang sebenarnya terlampau hina ini. Aku akui kuasa Mu ya rabb, dan aku mohon ampuni aku yang tiap saat bersuudzan padamu. Kini aku tau, Kau selalu memberiku yang terbaik yang melalui proses dan tahapan-tahapan dalam hidup ini yang mengantarku pada kebenaran dan kesuksesan yangg hakiki. Kini aku tau, Kau selalu memberi apa yang aku butuhkan, bukan apa yang aku ingginkan semua itu karena Engkau tau aku lebih butuh apa yang aku butuhkan bukan apa yang aku inginkan..

Terima kasih ya rabb untuk semua bimbingan dan belas kasih Mu,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun