Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pengalaman Pertama Belajar Mengendarai Mobil

17 Januari 2017   13:33 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:16 7036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
L Plate for Leaner, DokumentasiKu

' So, How isit going, Bill?'

Itulah pertanyaan yang saya tujukan kepada keponakan suami yang hari itu, baru saja menyelesaikan sesi pertama belajar mengendarai mobil. Usianya 17 tahun dan dia sudah memperoleh Learner Driving License, sejak setahun yang lalu. Di Australia untuk bisa belajar mengendarai mobil, kita harus punya kartu ijin belajar mengendarai mobil terlebih dahulu.

' Its suck' jawabnya, dengan wajah cemberut dan kening mengerut.

Dia lalu bercerita bahwa dari sesi 2 jam pertama belajar , Instrukturnya kebanyakan ceramah tentang segala mobil dan semua tentang menyetir mobil, We spent more time on the kerb than actually driving, The Instructur even taught me how to put a seat belt on.............For crying out loud.....I've been a passanger for more than half of my life...I know how to put my seat belt on, and pelase...I know where the pedal and the brake are' katanya percaya diri.

Wajahnya masih memerah, melanjutkan cerita dengan nada kesal, walau setelahnya dia mengakhiri cerita dengan ' Gak sabar nunggu besok buat belajar menyetir mobil sesi ke dua'

***

Apa yang diceritakan keponakan suami saya, mau gak mau membuat saya teringat pengalaman pertama kali belajar mengendarai mobil. Menegangkan dan mengesankan. Usia saya 18 tahun saat itu, saya belajar mengendarai mobil lewat sekolah menyetir yang katanya tertua dan terbilang terbaik di Jakarta. Instrukturnya perempuan, sangat sabar membantu saya meredakan tegang dan gugup. Saya pilih belajar mengendarai dengan mobil automatic.

Gugup?

Ya, gimana gak gugup bahkan sempet bengong, karena setelah sesi penjelesan yang saya ikuti antara mengerti dan tidak mengerti, Instruktur saya itu  tiba tiba keluar dari mobil, dan bilang " Sisi, ayo pindah duduk dibelakang kemudi, kamu langsung nyetir!'

Astaga! Pindah duduk di belakang kemudi, terus langsung nyetir...aduh......gak salah ini, nanti kalau aku nabrak gimana. Saya langsung panik, tapi beliau menenangkan dengan bilang gak usah kawatir dan cobalah untuk rileks dan percaya diri saat berada di belakang kemudi.Selain itu mobil belajar sudah dilengkapi pedal gas dan rem dibagian untuk Instruktur, jadi jangan kawatir, katanya.

Kedua tangan saya berkeringat, dan saya cengkram kemudi dengan kuat, saat itu, sangat susah buat saya mengendalikan kemudi, mobil bergerak melenceng kekiri, kemudian bergerak ke kanan.  Instruktur berusaha membantu dengan sesekali ikutan mengendalikan kemudi dan selalu bilang ' kendalikan kendaraan di jalur kita ajah, konsentrasi dan tetap dijalur,tetaplah dijalur saja' 

Saya mencoba mengikuti, tapi tetap saja, saat mengendalikan setir, kedua tangan saya tetap tak bisa pas, dan ini berlangsung sampai sesi pertama selesai.

Sesi pertama belajar berkendara, tak berjalan mulus, begitupun sesi kedua, dan bahkan sampai 4 sesi, saya masih juga gak mahir mengendalikan setir mobil alias kemudi, bahkan ada sesi dimana saya menangis dan memilih keluar dari mobil karena beneran putus asa, saat belajar berkendara dijalanan yang ramai banyak kendaraan lain yang membunyikan klakson karena tidak sabar dengan cara mengemudi saya yang lelet dan takut-takut, bahkan pernah saya tersalip dengan motor yang datang tiba tiba dan entah dari mana, membuat saya mesti menekan pedal rem sekuat mungkin, belajar mengendarai mobil buat saya memang beneran perjuangan dengan level kesabaran yang harus ditingkatkan setiap sesi belajar, dan akhirnya setelah 25 sesi belajar, saya lulus tes mengemudi, dan punya SIM mobil sendiri. 

***

Nah, itu pengalaman saya. Untuk anda yang berniat atau sedang belajar mengendarai mobil, baiknya anda pilih sekolah mengemudi yang menurut anda bisa membuat anda belajar mengemudi dengan nyaman,sesuai dengan budget, biasanya sekolah mengemudi  punya paket sesi belajar termasuk dengan mendapatkan SIM juga. Selanjutsanya saya share  tips buat anda juga, semoga bermanfaat.

1. Percaya diri, iya anda harus percaya diri, jangan gugup saat anda berada di belakang kemudi, karena dengan modal percaya diri semua pasti bisa kita lakukan, termasuk mengendarai mobil.

2. Ikuti dengan jelas dan teliti, semua petunjuk yang diberikan Instruktur anda, walaupun anda sudah punya pengetahuan tentang mobil dan onderdilnya, gak ada salahnya kan, petunjuk yang diberikan di dengarkan lagi, sekalian buat re-view.

3.  Sabar, iyaaa sabar, saat anda mulai belajar mengemudi di jalanan padat, sabar dengan kendaraan lain yang mungkin menyalakan klakson mereka, sahut sahutan karena gak sabar dengan cara mengemudi anda yang terlalu lambat,jangan terpengaruh, be patient and stay in control, jangan kehilangan konsentrasi, Instruktur saya selalu bilang ' gak peduli mereka mau bunyikan klakson ribuan kalipun kamu ,tetap harus konsentrasi, fokus, kalau memang mereka gak sabar, mereka bisa mendahului'

4. Jangan putus asa, gak ada yang mudah saat kita pertama kali belajar, ada saat dimana kita kadang putus asa dan pilih menyerah, aduhhhh...kenapa sihhh...belajar nyetir itu susah banget katanya, memanglah susah pertama pertama, dan akan menjadi mudah setelah kita terbiasa dengan terus berlatih bukan, saya juga gitu, pernah hampir putus asa, apalagi saat liat kendaraan lain melaju dengan mulus, dan pengemudinya kok yaaa keliatan santai dan gampang banget menyetir mobilnya yaaa. Memang mudah kok mengendarai mobil itu untuk anda yang memang mau belajar dan gak mudah menyerah,.....saat anda mulai terkena sindrom untuk menyerah dan melihat pengemudi lain yang lihai mengemudikan mobil mereka, Just remember, that they are  once a Learner as you!

--Sisi82--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun