Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berburu Buku Harry Potter and The Cursed Child

3 Agustus 2016   09:58 Diperbarui: 3 Agustus 2016   22:15 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu kemarin, tepatnya minggu, 31 juli 2016 yang lalu adalah hari pertama peluncuran buku Harry Potter and The cursed Child. Buku laris manis yang merupakan seri ke delapan dari serial buku Harry Potter karangan JK. Rowling.

Sejak seminggu sebelumnya, anak kedua saya sudah meminta untuk diantarkan ke toko buku terdekat hari minggu itu. Alasannya simpel banget, ' kalo beli hari minggu harga bukunya cuma 10 Au$, tapi kalau beli besoknya harga bukunya naik jadi 15Au$ dan naik terus sampe ke 40Au$..Mom, makanya kita harus beli hari minggu, pelase' itu kata anak saya.

Jadilah sekitar jam 2 siang, saya antar si nomer dua, beli buku yang sudah dia tunggu itu, tadinya dia protes, gak mau datang jam 2 siang, tapi pagi pagi sekali, takut keabisan katanya, tapi pikir saya, masa sih sampe keabisan, gak mungkinlah.

Tapi pas sampe toko buku, tulisan ' Harry Potter and The  cursed child' is Sold Out. Buru buru saya tanya petugas toko bukunya, yang bilang kalau buku tersebut udah sold out skitar satu jam dari jam buka toko buku tadi, penggemar udah antri nunggu di depan pintu masuk toko buku sebelum toko buku buka, so yes, they all sold out!

Anak kedua saya, kecewa tentu saja, walau tak menyalahkan saya, tapi dia sempat juga bilang, 'coba kita datang abis subuh tadi Mom, pasti sempet beli bukunya', yang langsung saya jawab jangan kecewa dulu, kita cari di toko buku dan super store lain yaaa, mungkin mereka masih ada stok bukunya. Jadilah  sampe menjelang malam, saya keliling cari buku Harry Potter, telpon sana telpon sini, telpon toko di beberapa suburb, dan dapat jawaban, ' Im sorry its sold out in all of our store over the state NSW'.Gak hanya sekitar Sydney ajah ternyata. 

Kami memutuskan pulang ajah, gak mau nerusin nyari ke berbagai toko buku lain dan tetep keabisan, jadi saya bilang ' nanti kita coba beli online ajah, mungkin masih ada stok bukunya'

Dalam perjalanan pulang itu, kami sempet juga denger berita di radio yang ngeliput tentang penggemar buku Harry Potter yang heboh beli buku dan rela antri dari pagi sekali, bahkan ada juga yang nginep dari malamnya, hanya untuk mendapatkan buku ke delapan itu.

Sanpai rumah, ternyata ada kejutan!!!

Ayah ternyata udah beli buku itu duluan, pakai rahasia...namanya juga kejutan yaaa, anak kedua saya beneran seneng banget, kirain beneran harus nunggu beberapa waktu sampe bisa baca, ternyata....dapet kejutan, thanks Dad ,katanya, dan sampai artikel ini saya tulis, anak saya sudah selesai membaca buku tersebut dalam waktu 2 hari saja, buku yang terdiri dari 343 halaman itu.

ringkasan buku
ringkasan buku
Bukunya sendiri memang berbeda dari seri Harry Potter yang lain, buku ini adalah buku naskah yang juga ditulis seperti naskah. Buku yang menceritakan kejadian 19  tahun kemudian sejak buku seri ke tujuh dari Harry Potter terbit sekitar 5 tahun lalu tentang Harry Potter and the Deadly Hallow

seperti naskah drama
seperti naskah drama
Nah, begini deh pengalaman saya, pertama kali berburu buku Harry Potter, seru juga ternyata, walau memang saya ga berhasil dapet sih, tapi semua membuat saya beneran yakin, ternyata penggemar Harry Potter itu, memang banyak yaaaa....apakah kompasianer juga salah satu penggemar yang juga berburu buku ke delapan hari minggu lalu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun