[caption caption="naik motor juga kena macet | sumber: search.detik.com"][/caption]
Eh,
Iyalah, memang itu yang saya lihat.
Ceritanya gini, setiap pulang kampung ke rumah ibu saya di Medan, saya selalu dibuat bengong melihat jalanan depan gang masuk ke rumah ibu yang selaluuuu....rame  dengan banyaknya kendaraan. Ada bentor, ada kereta (motor), mobil pribadi, angkot, sampai truk pengangkut hasil pabrik dan hasil tani warga sekitar. Sangking ramenya, untuk menyebrang jalan, saya butuh keberanian dan kecepatan lari ekstra. Gimana enggak? lahhh...kendaraan apalagi para motor motor  itu..ishhhhh..ngebut ngebut kali mereka, selain ngebut, justru kereta atau motorlah yang saya lihat jumlahnya paling banyak di jalanan kota Medan.
Bicara tentang kereta atau motor, makanya saya buat judul diatas. Di Indonesia tuhhh, orang memilih tak mau jalan kaki. Kemana mana pilih naik kendaraan, naik motor menjadi pilihan salah satunya. Walau jarak cuma di depan mata, naik motor ajah, gak mau jalan kaki, alasan salah satunya seperti yang dibilang Keponakan saya : 'hari gini masih jalan kaki, gak jamannnn kalii, naik motor ajah lahh Tante Sisi'Â
Ya, ampun..coba yaaa, keponakan saya lebih milih naik motor di bandingkan jalan kaki, saat saya memintanya menemani saya ke Mart, kalau jarak Mart-nya jauh sih oklah naik motor, tapi, letak Mart itu, cuma depan gang. Jalan kaki 5 menit juga nyampe,tapi dia lebih milih naik motor.
Selain keponakan saya, adek saya yang juga jarang kali mau jalan kaki, pergi dan pulang kerja, kendaraan kantornya, menjemput dan menurunkan dia di depan gang, nahhh..... telepon dirumah bunyi, dari adek saya yang meminta orang rumah untuk menjemput dia dari depan gang naik motor.
Astaga!!! 'jalan kaki napa 'Dis...wong cuma depan gang doang' saya pernah protes begitu. Tapi Adek saya lugas menjawab ' males ahhh..mana ada orang jalan kaki jaman sekarang'
Apakah segitu ajah? tunggu dulu..adalagi nih....
Warung sayuran depan rumah ibu, selalu rame tiap pagi dengan para ibu belanja sayuran. Tiba tiba setiap pagi, halaman depan rumah ibu saya, terkadang jadi tempat parkir motor dadakan. Gegara Ibu-ibu yang belanja datang dengan naik motor, wuihhhh..... jumlahnya banyak, datang silih berganti. Yang membuat saya melongo yaa itu, tetangga saya yang rumahnya cuma berjarak dua rumah dari warung sayur itu, datang belanja dengan naik motor. Ihhh kok...males kali jalan kaki yaaa saya mbatin, dan saat saya tanya tetangga-----yang juga teman main waktu saya kecil dulu---- sambil senyum dia bilang " Ehhh.....repot nenteng plastik belanja...Sisi, kalau naek motor kan gak perlu nenteng nenteng"
Nah,