Jaman dulu kala, Saudi dan penghijauan adalah dua kata yang mungkin tidak cocok untuk digandengkan. Kultur tanah berpasir, curah hujan rendah, gunung batu dan gurun sejauh mata memandang, membuat orang akan meringis membayangkan Saudi yang hijau. Mana mungkinlah hijau. Warna bendera Saudi memang dominan hijau, tapi kalau Saudi hijau dan rimbun dengan pepohonan, tak mungkinlah.
Buat Anda yang sudah menunaikan ibadah haji, mungkin mengiyakan kalau saya bilang Padang Arafah di Saudi sekarang sudah beda dengan Padang Arafah 10 tahun lalu. Bedanya adalah banyaknya pohon sukarno yang ditanam di sana, dan sekarang pohon sukarnonya sudah tinggi dan rimbun. Banyak juga sih jamaah haji yang melaporkan tentang pohon sukarno di Arafah ini. Tak tau jelasnya tahun berapa pohon sukarno mulai ditanam, tapi dari sejarahnya bibit pohon itu, memang beneran dibawa Presiden Sukarno saat beliau menunaikan ibadah haji. Tadinya memang untuk menghijaukan Arafah saja, tapi sekarang pohon sukarno mudah sekali ditemui di kota mana pun di Saudi, dan memang populer.
Jujur, saya sendiri yang udah 10 tahunan lebih tinggal di Saudi, dan juga pernah ke Arafah, tak sekalipun memperhatikan kalau pohon yang merimbun di sekitaran compoud adalah pohon sukarno. Tak sengaja saat saya ke taman bermain di dekat rumah, saya bilang ke teman saya, kalau pohon yang merimbun sekitaran taman mengingatkan saya akan pepohonan di Indonesia, teman saya malah tertawa dan bilang, pepohonan yang saya maksud memang dari Indonesia, orang Saudi menyebut pohon tersebut Sajrah Sukarno atau ada juga yang menyebaunya dengan Sajrah MIidi.
Di kota saya tinggal, pohon sukarno gak hanya menghiasi taman taman, tapi sepanjang jalan dalam kota, pohon sukarno juga merimbun, dan dirawat dengan baik. Ada yang sengaja dibiarkan menjulang tinggi, ada juga yang dibentuk bentuk macam bonsai. Di compound tempat saya tinggal, malah setiap rumah, punya satu pohon sukarno di belakang rumah mereka. Tapi pohon sukarno di rumah saya sudah ditebang. Alasannya daunnya merepotkan di musim gugur, kalau dipikir lagi kok... saya jadi nyesel sekarang gegara nebang pohon itu yaaa...
Penghijauan di Saudi
Bagaimana caranya pohon pohon itu bisa numbuh subur di Saudi yang kultur tanahnya berpasir dan kering? Well cara yang dilakukan pemerintah Saudi terkait penghijauan adalah dengan memasang pipa kecil dalam tanah, dan pipa ini semacam keran air yang terdapat di setiap pohon, jadi satu pohon satu keran.
Tanaman yang ditanam untuk penghijauan ini, yang saya liat adalah: Pohon sukarno--ini yang paling populer- pohon beringin daun hijau yang kecil-kecil itu, pohon kelapa--ini di kota kami karena dekat dengan pantai--pohon kurma, dan beberapa bunga satu musim. Rumput beneran--bukan rumput sintesis--juga terlihat menghijaukan taman-taman di Saudi, untuk yang pernah ke Mekkah, taman di sekitaran Aziziah menuju Mina, hijau dengan rumput beneran loh.
==Sisi82==
Foto : Dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H