Berulang kali aku bilang aku suka, namun suka tanpa kau tahu kusuka
Berulang kali aku bilang aku sayang, namun sayang kau tak mendengar sayang
Berulang kali aku bilang aku cinta, namun cinta hanya dalam kebisuan cinta
Suka Sayang dan Cinta, hanya sekedar rasa dalam secangkir kopi
Hitam pekat dan Pahit hanya sekedar rasa dimalam sepi
Kau adalah kopi
Mengenalmu, membawaku pada kopi namun sayang kopi tak mengenalku
Mengenalmu membawaku pada puncak kenikmatan kopi,namun sayang nikmat kopi tak jua menjamahku
Hingga akhirnya
Aku membenci kopi, tapi kopi adalah kau
Lalu apa yang harus kulakukan?
Ini?
Perlahan kukecap rasa kopi
.......pahit
Lamat lamat lagi kukecap sedikit rasa yang tertinggal
.......sedikit manis
Semakin kucecap rasa yang tertinggal
.......manis....sungguh
Tapi perutku bergejolak, tak kuasa menerima kopi
Apa ini pertanda?
Belum!
Lalu kucoba melakukan hal sama untuk kedua kali
Terjadi lagi!
Lagi dan lagi!
Tidak, tidak lagi......Cukupkan saja sampai disini
Berat tangan, saat kudorong kopi dari hadapan
Sama beratnya,
Saat aku membuangmu dari kehidupan
***Sisi82#karena kata adalah aksara untuk mengeja rasa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI