'Ritus penghancuran setan jempol, bisa kita mulai malam ini, dan kau Ben, selamat datang dan bergabung bersama kami pendekar fiksi dari Kuil Partai Fiksiana Comunity, kami memilihmu, karena dari sekitar tiga ratus ribu pengguna di kempesianu, hanya postingan akunmu yang tadinya selalu mendapat voted terbanyak dan rajin merajai kolom Nilai Tertinggi atau NT, tiba tiba harus rela ciut antara hidup tidak matipun tak mau, jangankan NT, dapet voted satu ajah udah untung, dan semua karena ulah si setan jempol sialan'Â putri jempol menjelaskan berapi api dan penuh wibawa.
' Oleh karenanya, kami memintamu menjadi pendekar bayangan dalam ritus penghancuran setan jempol ini, bagaimana Ben, setuju?' kali ini Desol berbicara, senyum tak pernah lepas dari bibirnya yang bergincu merah menyala, tapi entahlah Ben merasa, senyum Desol tak pernah sampai kemata, sadis!
'Kalo gue setuju, hadiahnya apa, inget yeee kagak ade nyang gratis didunia, apalagi ini dunia maya' Ben berkata sembari mengetuk ngetuk pinggir altar, iramanya menganggu kucing dalam gendongan Mahaguru Jati, yang langsung mengeong dan melepaskan diri dari pemiliknya, berlari menjauh kepinggir ruangan.
'Nero!!!!' panggil sang Mahaguru Jati, terkesiap, Ben kaget, dengan mulut menganga lebar' apa tadi panggilan kucing itu, Nero, Nero yang itu????'
'Ben'
'Ben!!, ihhhhh...mingkem bisa mingkem! jangan melongo gitu kali mulutnya, kemasukan kucing Nero nanti....' suara putri jempol menyadarkan Ben, ' Kau paling tahu apa hadiahnya, jika kau ikut bergabung dalam Kuil Partai Fiksiana Comunity, dan menjadi pendekar bayangan dalam ritus penghancuran setan jempol ini Ben' kali ini Putri jempol tersenyum penuh arti, mengedipkan satu mata indahnya. Membuat Ben semakin kelenger terseponah.
'Ok, Gue ngerti, gue setuju gabung, menjadi pendekar bayangan dalam ritus menghancurkan setan jempol nyang kagak ade jempolannya ntu!!' ujar Ben dengan tangan mengepal, semangat. Senyum putri jempol langsung melebar mendengarnya.
' Baiklah, ritus penghancuran setan jempol akan kita bagi menjadi tiga gelombang pelaksanaan, dan malam ini adalah malam pelaksanaan ritus gelombang pertama, para pendekar fiksi, sila siapkan jurus masing masing, selamat bertempur, selamat berjuang, lawan setan jempol, sapa takut!!!' Putri Jempol mengulurkan tangannya, menyalami pendekar fiksi satu persatu, sampai tiba giliran Ben.
Tangan itu, tergantung di udara. Ben tak berani menyambutnya. Ada apakah denganmu Ben ?
Astaga!!!!
Nyakkkkkk...Ben ngompol....