Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(Fabel) Raja Tikus Yang Tamak

7 November 2015   02:26 Diperbarui: 7 November 2015   03:05 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakyat tikus lainpun, terdiam, sembari berpikir.

'Bagaimana kalau kita lenyapkan saja Sang Raja Tamak itu?' kali ini Alpa, tikus putih yang terkenal gesit berbicara.

' Alpa! jangan asal bicara kawan, kita semua tak mau mati konyol melawan Sang Raja berbadan raksasa itu' sahut tikus tikus yang lain serempak.

' Aku punya ide' Alpa menjawab dengan tenang, ' begini ideku..........................'

-----------------------------------------------------

Di Istana Sang Raja Tikus,

Hujan deras yang turun, sudah mulai tampak rintik rintik, pertanda sebentar lagi hujan akan berhenti. Raja Tikus terlihat marah, berlari ke sana ke sini, amarahnya sudah sampai puncak, siap untuk menghancurkan apapun yang ada di dekatnya.

' Alpo.....ini sudah lewat jam makanku, kenapa belum kau sediakan juga makanan lezat yang aku pinta, hah' bentak Sang Raja kepada Alpo yang terlihat menundukkan kepala dan badan bergetar ketakutan.

'Ampun Tuanku, ini semua karena makanan lezat yang anda pinta, tak bisa lagi kami berikan kepada Tuanku' jawab Alpo,kepalanya masih menunduk.

' Apa kau bilang? berani beraninya kau, tikus kecil, berbicara seperti itu dan melawan titahku, apa kau mau menjadi pengganti menu makan malamku, kau dan teman temanmu, tikus kecil dan kurus itu?'

' Ampun Tuanku, ini semua karena, makanan anda, harus kami berikan, kepada tikus lain, yang tubuh dan tenaganya lebih besar dari anda, juga semuanya lebih hebat dari anda, Tuanku' Alpo melirik takut takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun