Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ayo Ciptakan Lapangan Pekerjaan Sendiri

24 Juli 2015   09:03 Diperbarui: 24 Juli 2015   09:03 7049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judulnya lebay gak sih?

Maaf tak ingin membuat pembaca artikel ini berpikiran "aneh", tapi judul yang seakan memprovokasi itu memang sengaja saya buat. Alasan sederhana ajah, sesuai moto dimana ada kemauan disitu ada jalan, sesuai bukan  untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, kita  memang harus didukung kemauan dan yep! dan modal tentu saja, gimana gimana caranya alias jalannya, mungkin apa yang saya share ini bisa memberikan ide yaaaa.

1. Mbak Astri Nugraha

Ibu dengan 4 orang anak, sering kami panggil "Super Mom" aka Moomy Atli..gimana enggak super, orangnya gesit,full of energy, dan tentu saja semua dikerjakan sendiri tanpa pembantu,tanpa asisten, keren!!!. Mbak Astri membuka lapangan kerja sendiri sebagai "tukang katering". Berawal dari hobi ngedapur membuatnya rajin mempromosikan makanan hasil buatannnya ke ibu ibu arisan indonesia di sekitaran Sydney, Gosford dan Canberra, gak lama kemudian beliaupun, memberanikan diri membuka usaha katering sendiri yang sekarang udah sukses. KBRI di Canberra sering memberinya orderan katering loh..

Jeli melihat "pasar" secara katering dengan makanan yang 100% indonesia itu jarang banget di Canberra dan sekitarnya. Melihat peluang ini serta dorongan semangat dari suami dan teman teman, Kakak dari Bunda Maia Estianty ini akhirnya buka usaha katering makanan indonesia yang sukses. Ada websitenya loh..

Bukan cuma katering ajah, keahliannya  mendesign juga beliau manfaatkan dengan menerima pembuatan design website yang beliau kerjakan sendiri dari rumah lewat Astri Nugraha studio. Ibu yang satu ini memang beneran Jempol!!

2. Di channel France24, saya pernah melihat program dokumenter tentang kehidupan mahasiswa dari luar perancis, bagaimana mereka memanfaatkan waktu dan "peluang" untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Salah satunya adalah mahasiswi asal Indonesia--gak jelas sapa namanya--

Si Mahasiswi ini,melihat bahwa kebanyakan teman temannya mengeluh karena laundry disana mahal, ini memberinya ide, bersama 3 teman lainnya, mereka menyewa flat-kontrakan- dan mendirikan tempat laundry sendiri. Dengan membeli 2 buah mesin cuci, laundry ini hanya untuk mahasiswa saja,dan semua kostumer harus mencuci baju mereka sendiri,dengan membayar sewa  mesin cuci dari "rumah laundry" mereka.

Entah berapa bayaran sewa mesin cuci ini, yang pasti Mahasiswi Indonesia tadi,sudah berani bilang ke orangtuanya untuk stop memberinya uang jajan. Dan kontrakan kecil mereka, selain buat tempat laundry, juga  menjadi kayak study club,karena mahasiswa yang kebetulan "mencuci" baju, sering ngumpul dan diskusi bareng disini.

3. Mengajar online

Punya kemampuan mengajar ? kenapa gak nyoba mengajar online. Dijaman serba internetan kayak sekarang menjadi guru online adalah salah satu profesi yang bisa menjadi pilihan. Jika kebetulan anda lihai dan fluent mengajar dengan menggunakan bahasa inggris, anda bisa memulai-nya dengan mencoba mendaftarkan diri sebagai guru online di situs situs belajar online. Situs ini kayak kursus online berbayar dengan siswa dari seluruh penjuru dunia.

Anda bisa memilih mengajarkan mata pelajaran yang kebetulan anda kuasai, matematika, dan bahasa inggris biasanya di top list. bayaran perjam dengan tarif berdasarkan jam terbang anda. Semakin banyak jam terbang anda, biasanya bayaran juga akan makin tinggi.

Adik ipar saya kebetulan salah satu guru bahasa inggris online, yang punya classroom sendiri di skype. Tertarik? silahkan memulainya disini : Skypeteachingjobs.com

 

Buat sedikit video pengenalan tentang anda dan cara mengajar anda, serta mata pelajaran yang anda ajarkan, lalu upload  di youtube, ini bisa disebut juga sebagai CV anda untuk mengajar online.Berikan link yang bisa viewer hubungi saat mereka tertarik dengan video mengajar anda.

Koneksi internet harus mumpuni, dan waktu mengajar bisa diatur sendiri antara anda dan siswa online anda.

Bagaimana memulai lapangan kerja sendiri?

1. Melihat pasar--ini adalah langkah awal dari semua, dilingkungan sekitar, kira kira kalau anda membuka suatu usaha dan memulai pekerjaan sendiri dari rumah, bakalan "diterima gak sih" peluangnya gimana? ini harus menjadi PR yang harus anda selesaikan sebelum memberanikan diri memulai suatu usaha.

2. Modal sedikit lama menjadi bukit-- Yang ini saya liat dari usaha katering yang dimulai Mbak Astri, beliau memulai dengan membatasi jumlah pesanan, sesuai modal, sedikit sedikit berani menaikkan jumlah pesanan. Kalau membuka usaha model jualan metode ini bisa dipakai bukan? memulai dengan sedikit dulu, lalu setelah "pasar" menerima barulah kita naikkan lagi suply-nya. Ingat ajah untuk memulai sesuatu usaha itu, harus liat modalnya dulu, bukan liat untungnya. Walau gak mau "muna" juga sih, untung tetaplah menjadi target, tapi kata mutiara " sedikit menjadi bukit" harus anda terapkan saat anda memutuskan untuk membuka usaha sendiri.

3. Jangan takut dan malu memulai sesuatu yang baru, jadilah pioneer, modal punya, keahlian punya, daripada capek menunggu panggilan kerja, dengan melihat pasar, beranikan memulai membuka lapangan kerja sendiri. Ohh, sekarang juga media sosial bisa dijadikan alat promosi bukan, nahh promosikan saja disana, lapangan kerja yang anda buka untuk anda itu, design website, nerjemahin dukumen--kalau nerjemahin dokumen untuk menjadi penerjemah terpecaya harus terdaftar dulu kayaknya-- ngajar kursus, de el el...

Ngetik ini saya jadi ingat Abang saya, menciptakan lapangan pekerjaan untuk bekal pengalaman kerja.

Sebelum posisi-nya yang sekarang, abang saya dulu pernah traning kerja yang kantornya di daerah kuningan ,setiap pagi saya sering heran liat abang saya mesti pergi pagi pagi buta ke Blok M, buat beli kue kue tradisional, truss sampai dirumah kue itu dia bungkusin plastik masing masing 3 biji,tadinya saya pikir semua kue itu buat Abang saya sarapan di kantornya, ternyata saya salah, Si Abang menjelma jadi tukang jualan kue buat sarapan setiap pagi, sebelum jam kantor dimulai, dia akan keliling jualan kue disekitaran blok-lantai- tempat dia kerja.

Apa gak malu 'Bang, masa pake dasi,pake jas, jualan kue?

Pertanyaan itu dijawabnya dengan sentilan dikening saya, ngapain malu, gak ada istilah malu dalam dunia marketing, itu kata dia dan mungkin ini beneran karena dari pengalaman Abang saya "membuang malu" dengan berjualan kue, mungkin membuatnya menjadi seorang marketing profesional yang handal sekarang.

Nah,  bagaimana dengan Kompasianer?

Punya modal?

Selamat melihat "pasar", melihat potensi,jangan malu, dan ayo mulai ciptakan lapangan kerja sendiri

salam semangat

==Sisi82==

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun